Cen sui lan DPR RI Dukung Aspirasi Kemandirian Pesantren Kepulauan Riau

KEPRI – Setelah mendampingi dan menyampaikan aspirasi pada kunjungan reses Cen sui lan anggota DPR RI dapil Kepri komisi V di beberapa madrasah di Kota Batam, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau Mahbub Daryanto kembali menghadiri undangan lawatan reses wakil rakyat yang kali ini berlokasi di Kabupaten Bintan.

Bersama jajaran pegawai Bidang PAKIS (Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam) yang dikepalai oleh Riadul Afkar, Kakanwil Mahbub hadir pada kunjungan reses yang mengambil momen pertemuan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Bintan, di Tanjung Pisau, Desa Penaga, Kecamatan Teluk Bintan, Ahad (23/07/2023).

Selain Cen Sui Lan selaku anggota Komisi V DPR RI, tampak juga saat itu Kepala Kantor Kemenag Bintan Erman Zaruddin, Kabag Tata Usaha STAIN SAR Kepri Imam Subekti, serta pimpinan pondok pesantren (Ponpes) se- Kabupaten Bintan.

Pada saat itu, Kakanwil Mahbub mengatakan bahwa pendidikan di Kepri masih banyak yang perlu perhatian khusus dari pemerintah pusat. Dengan adanya pertemuan dengan anggota DPR RI komisi yang membidangi infrastruktur dan perhubungan ini diharapkan dapat menampung aspirasi dan meningkatkan kualitas pendidikan berbasis agama di Kepri.

“Semoga K/L (mitra kerja) yang ada di bawah komisi V dapat membantu perkembangan pondok pesantren yang ada di kepulauan riau,” kata Mahbub mengawali sambutannya.

Sebagai informasi Komisi V DPR RI mempunyai Mitra Kerja antara lain, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Mahbub menuturkan salah satu program prioritas Kemenag salah satunya ialah kemandirian pesantren. Kemandirian ini bermakna pesantren akan memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan dalam menopang tiga fungsi, yaitu pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.

“Tahun ini Kepri sudah mendapat 12 bantuan inkubasi bisnis pesantren. Bantuan pemerintah yang diberikan dalam bentuk uang yang terbagi dalam empat kategori penerima bantuan,” ungkap Mahbub.

Berdasarkan Juknis Bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren Nomor 654 Tahun 2023), rincian dana bantuan untuk setiap ketegori sebagai berikut adalah; Kategori I, pesantren yang belum memiliki unit usaha atau bisnis, dana bantuan ditujukan untuk pembentukan unit usaha atau bisnis baru berdasarkan hasil presentasi dan verifikasi rencana usaha, dana bantuan maksimal Rp175.000.000.

Kategori II, Pesantren yang memiliki unit usaha atau bisnis dengan nilai rencana usaha/business plan untuk pengembangan maksimal Rp200.000.000, berdasarkan hasil presentasi dan verifikasi rencana usaha.

Kategori III, Pesantren yang unit usaha atau bisnis dengan nilai rencana usaha/business plan untuk pengembangan maksimal Rp300.000.000, berdasarkan hasil presentasi dan verifikasi usaha.

Kategori IV, Pesantren yang memiliki unit usaha atau bisnis dengan nilai rencana usaha/business plan untuk pengembangan maksimal Rp. 400.000.000,- berdasarkan hasil presentasi dan verifikasi usaha.

“Melalui program ini, diharapkan semakin banyak pesantren yang memiliki unit usaha yang bisa menjadi basis ekonomi bagi dirinya dan masyarakat sekitar,” harap Mahbub.

Kepada pimpinan ponpes se- Bintan yang tergabung dalam FKPP saat itu, Mahbub meminta para santri dididik dengan baik agar menjadi generasi muda yang beriman, berilmu, berkarya, dan cinta tanah air.

“Saya titip anak-anak di pondok untuk dididik dan diasuh dengan baik, agar tidak hanya menjadi santri yang cerdas, mandiri dan berguna bagi nusa dan bangsa, tetapi juga berpikir moderat sehingga bisa terus melanjutkan estafet amanah menjaga kerukunan umat bagi generasi seterusnya, junjung tinggi komitmen kebangsaan,” pungkasnya.

(AP)