NATUNA – Komandan Korem (Danrem) 033/WP Brigjen TNI Yudi Yulistyanto memiliki cara sendiri untuk menghibur anak anak yang berada di tempat pengungsian lokasi tanah longsor di Kecamatan Serasan Kabupaten Natuna pada hari libur, Minggu (12/3/2023).
Jendral bintang satu itu ikut bermain bola menghibur anak anak yang berada di tempat pengungsian lokasi tanah longsor di Kecamatan Serasan.
Bertempat di halaman parkir PLBN Serasan Desa Tanjung Setelung, Danrem didampingi Kasi Ops Rem 033/WP, Kolonel Inf Mahmud, bersama Kasi Ter Rem 033/WP, Letkol Czi Adang Purnama dan Dandim 0318/Natuna Letkol Inf. Morison Chandra Karundeng.
Kegiatan mengajak anak-anak bermain bola ini merupakan yang di pilih Danrem 033/WP untuk mengisi waktu luang bersama anak-anak yang berada di lokasi pengungsian PLBN, sehingga trauma akan kejadian banjir dan tanah longsor tersebut perlahan dapat menghilangkan kesedihan mereka himbau Brigjen TNI Yudi.
Menurutnya ada banyak sekali cara menghibur para korban bencana, di antaranya, mereka bisa bercerita pada anda maupun pada buku harian untuk menuliskan segala emosi negatif dan luapan amarah yang mengganjal dipikiran mereka.
“Ajaklah mereka mengikuti permainan yang membuat rileks, misalnya bermain bola, lompat tali serta permainan lainnya. Anda juga bisa mengajak para korban untuk jalan-jalan sehingga rasa depresi dan trauma mereka dapat perlahan kembali normal,” ujarnya.
Danrem 033/WP mengharapkan dengan cara tersebut dapat menghibur para penerus bangsa kita terutama anak-anak kedepannya dapat menjadi lebih semangat dan lebih maju lagi dalam menjalani kegiatan mereka kedepannya seperti belajar dan disekolah nanti.
Disela sela permainan bola kaki Danrem 033/WP mengajak anak-anak tersebut untuk melakukan foto bersama dengan beliau agar menjadi kenangan, semangat serta motivasi yang lebih lagi terhadap anak korban bencana tanah longsor di Serasan.
Pada 6 Januari 2023 terjadi tanah longsor disertai banjir di Kecamatan Serasan Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Akibat bencana itu, 11 Maret 2023, pukul 22.00 WIB, total korban meninggal yang ditemukan berjumlah 44 orang, 43 telah teridentifikasi dan 1 jenazah belum teridentifikasi.
Adapun korban yang masih dinyatakan hilang berjumlah 10 orang, puluhan lainnya luka-luka, serta menimbulkan kerugian bagi lebih dari 1.000 penduduk di sekitarnya.
Tidak hanya kerugian materiel, bencana alam sering kali menimbulkan pula kerugian nonmateriel bagi para penyintas.
(Rk)