PT.GURINDAM MEDIA KEPRI- Mencerdaskan & Memuliakan

Inilah Makam Tengku H Fuang beserta Permaisuri Di Kota Batam

Mencerdaskan & Memuliakan - Mei 27, 2021
Inilah Makam Tengku H Fuang beserta Permaisuri Di Kota Batam
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
RajaBackLink.com
Editor admin

GURINDAM.ID- Sebuah makam tua yang diyakini telah ada sejak 1200-an terdapat pada dataran tinggi Kampung Nongsa Pantai, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa.

Menemui makam keramat Bukit Puak ini harus melewati jenjang sepanjang lebih dari 100 meter di kelilingi pepohonan berumur ratusan tahun.

Inilah makam Tengku H Fuang beserta dua permaisurinya. Para juru kunci yang juga tercatat sebagai zuriat penghuni makam memegang teguh amanah yang telah diwariskan lebih dari 800 tahun yang lalu.

Amanah itu adalah untuk merawat dan menjaga makam Bukit Puak. Serta memastikan bahwa hanya para keturunan Tengku H Fuang-lah yang berhak dikebumikan dalam komplek makam seluas lebih kurang 500 meter persegi tersebut.

Terdapat 28 kuburan, tiga di antaranya makam Tengku H Fuang dan dua permaisurinya bernama Encik Siti Aisyah. Pemakaman ini berada dalam sebuah bangunan beton di cat putih dan memiliki 3 kubah bewarna kuning.

Makam ini telah mengalami pemugaran total. Sedangkan kain kuning yang menutupi batu nisan diyakini asli. Warga setempat mempercayai banyak misteri yang menyelimuti makam bernama Bukit Puak ini seperti legenda-legenda dan pantang larang.

Bukit Puak sendiri tergolong memiliki dataran cukup tinggi. Karena itu para juru kunci membangun undak-undakan berjenjang untuk memudahkan pengunjung yang akan berziarah.

Suasana di sekitar bukit ini sangat teduh dan asri. Puluhan pepohonan besar tumbuh kokoh di sepanjang kanan dan kiri tangga menuju ke puncak, lokasi pemakamannya.

Tidak terlalu sulit mencari makam keramat ini. Karena lokasinya berada di kawasan wisata rakyat Nongsa.

Jadi, kalau memang Anda hendak berziarah ke sana, begitu sampai di Kampung Nongsa Pantai, tanya saja ke warga sekitar. Maka dengan senang hati mereka akan menunjukkan lokasi persisnya.

Baca Juga  DLH Kota Batam Dan PT Asia Paperindo Perkasa Salurkan 50 Tong Sampah

Tapi, ancar-ancar paling mudah untuk menandainya adalah keberadaan surau kecil yang berada tak jauh dari jalan arteri Nongsa. Dari surau itu, Bukit Puak hanya berjarak dua ratusan meter.

Ratusan Situs Bersejarah di Batam

Data dan fakta keberadaan makam tua di Kota Batam, Kepri, yang memiliki nilai bersejarah masih terbilang simpang siur. Sebab, masih banyak keberadaan makam tua yang luput dalam arsip sejarah dan silsilah keluarga yang berhak menjadi ahli waris.

Ketua Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam, Muhammad Sahir Ibrahim mengatakan, di Kota Batam memang banyak terdapat situs sejarah berupa makam tua, namun hingga kini belum terdata dengan rapi. Situs bersejarah diduga masih ada tersebar hingga ke Pulau Galang dan Bulang namun belum diketahui jejak silsilahnya.

Jadi ini sebagai catatan dari LAM Batam untuk Pemerintah Daerah agar segera menuntaskan titik-titik makam tua yang bertebaran dan hingga kini belum jelas silsilah keturunannya sehingga sulit terarsip dengan rapi,” katanya, demikian dilansir dari Gatra, Kamis (18/2).

Diakui Sahir, masalah ini merupakan kealfaan dari LAM Kota Batam maupun Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam.

Meski rapat bersama ormas Melayu dan instansi terkait sering dilakukan, bahkan rapat membahas pemindahan makam tua di Tanjungriau, Sekupang, Batam, menjadi perhatian.

Menurut Sahir, perlu dilakukan pencatatan silsilah makam-makam tua yang tersebar hampir merata di sekitar Pulau Batam, Kepri, yang jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan makam tua dan situs sejarah lain yang belum teridentifikasi oleh instansi terkait.

“Laporan terakhir yang diterima LAM, hanya makam di Tanjungbatu Kelurahan Tanjungriau, Tanjunguma, Tiban, Kecamatan Sekupang dan beberapa tempat termasuk makam di Kampung Terih, Sambau, Kecamatan Nongsa dan sumur tua di Belakangpadang yang sudah dicatat. Sisanya masih nihil” ujarnya.

Baca Juga  Terungkap Sejarah Belanda Di Tanah Batam Pulau Boyan Bulang

Selain itu, Sahir meminta instansi terkait untuk menganggarkan biaya penelitian dan mengadakan seminar agar menguatkan data situs-situs sejarah yang ada.

Karena perlu pakar arkeolog untuk meneliti keberadaan titik makam tua dan situs bersejarah lain yang terdapat di Batam supaya jelas.

“Sehingga ahli waris akan menyampaikan detail permasalahan sehingga seluruhnya bisa terangkum. Seandainya nanti juga tidak ada kejelasan, Kementerian yang membidangi arkeolog bisa membaca berapa lama atau umur makam atau keberadaan batu nisan tersebut,” katanya.

Bila perlu, kata Sahir meminta bantuan kepada Mabes Polri yang mempunyai ahli data forensik untuk mengetahui keberadaan situs sejarah. Sehingga bisa membantah pihak yang ingin menafikan atau sengaja melakukan pembohongan publik. (Gatra/ria)

Click Bener Subscribe youtube Gurindam.id

Tinggalkan Komentar

LIKE FANPAGE

Our Visitor

114020
Users Last 30 days : 2600
Users This Month : 64
Views This Year : 27718
Who's Online : 0
Your IP Address : 38.101.149.114
Server Time : 2023-10-01
Baca Informasi Berita Aktual Dari Sumber terpercaya