PT.GURINDAM MEDIA KEPRI- Mencerdaskan & Memuliakan

Masa PAO dan KKSS Datangi Bea Cukai Indra Giri Hilir Insiden Tewasnya Haji Permata

Mencerdaskan & Memuliakan - Januari 17, 2021
Masa PAO dan KKSS Datangi Bea Cukai Indra Giri Hilir  Insiden Tewasnya Haji Permata
 - (Ist- Mencerdaskan & Memuliakan)
RajaBackLink.com

GURINDAM.ID– Puluhan Masa tergabung dari Pallapi Arona Ugi’e (PAO) serta Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mendatangi Kantor KPPBC TMP C Tembilahan, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu 16 Januari 2021 sekitar pukul 14.30 Wib.

Puluhan masa itu disambut Kepala Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga, Syarif Hidayat sejumlah Staf perantaran halaman depan Kantor Bea Cukai.

Dihadapan awak media, Syarif Hidayat membacakan rilis terkait Kronologis peristiwa yang menewaskan Haji Permata.

Bea dan Cukai mengungkapkan, penembakan oleh petugasnya yang menyebabkan tewasnya pengusaha asal Batam, Haji Jumhan Bin Selo, terjadi pada operasi penangkapan penyelundupan rokok ilegal di perairan Provinsi Riau pada Jumat (15/1/2021).

Dirinya mengatakan, peristiwa itu terjadi saat Satgas Patroli Laut Bea Cukai wilayah khusus Kepulauan Riau bersama Bea Cukai Tembilahan Provinsi Riau, melakukan pengejaran terhadap 4 kapal cepat (high speed craft/HSC) bermesin 6 x 250 PK tanpa nama, yang diduga penyelundup rokok ilegal di perairan Sungai Buluh, Riau.

Seorang pelaku terduga penyelundup, Haji Jumhan Bin Selo, tewas tertembak oleh petugas Bea Cukai dalam operasi penindakan tersebut.

Tewasnya Haji Jumhan atau lebih dikenal dengan sebutan Haji Permata ini, lanjut Syarif, karena adanya perlawanan terhadap petugas saat kelompok pelaku penyelundup akan diamankan.

“Petugas memerintahkan HSC tersebut untuk berhenti namun tidak dipatuhi dan bahkan berusaha untuk menabrak kapal patroli petugas,” kata Syarif.

Dia menambahkan, saat pelaku menggunakan HSC mencoba melakukan perlawanan, pihak Bea Cukai kembali memberikan peringatan melalui sirine dan perintah lisan melalui pengeras suara.

Namun dua kapal HSC lainnya yang sebelumnya sudah kabur justru kembali bersama belasan orang menggunakan kapal pancung dan melempari kapal petugas BC dengan bom molotov, mercon, serta kembang api.

Baca Juga  Brimob Polda Kepri Bersama Pasukan TNI Mengelar Pengobatan Gratis Distrik Papua

 “Jadi jelas ada niatan untuk merebut kembali HSC dan rokok selundupan yang sudah dikuasai Bea Cukai. Selanjutnya dalam keadaan terdesak petugas melakukan pembelaan diri dan melakukan tindakan tegas terukur terhadap pelaku yang menyerang petugas Bea Cukai,” kata Syarif.

Dari upaya penangkapan tersebut, petugas berhasil mengamankan kapal HSC tanpa awak berisi rokok ilegal berjumlah lebih dari 7,2 juta batang dengan potensi kerugian negara sebesar Rp7,6 miliar menuju Tanjung Balai Karimun.

Sebelum konfrensi pers dimulai, tampak sejumlah massa yang terdiri dari Paguyuban Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), paguyuban Bugis Pallapi Arona Ogi’e (PAO) bersama sejumlah keluarga korban mendatangi Kantor BC Tembilahan guna mengawal kasus penembakan Haji Permata.

Pada sesi tanya jawab, kedua paguyuban ini ingin memperjelas terhadap peristiwa tersebut terutama terkait tewasnya H. Permata yang diketahui pernah menjabat sebagai Ketua KKSS Kota Batam.

Panglima PAO, Anawawik, mengutuk keras pelaku penembakan Haji Permata dan berharap pihak kepolisian mengusut tuntas kasus penembakan ini.

Dia juga menilai ada ketidak seimbangan atas keterangan yang diberikan oleh pihak Bea Cukai.

“Kita sengaja kembali datang hari ini untuk meminta kejelasan namun sayangnya belum ada titik terang. Sementara di rilis rilis yang disebar seolah olah membuat pembodohan di masyarakat seperti pernyataan bahwa korban berusaha kabur dengan cara melompat. Padahal pada kenyataanya jangankan untuk melompat untuk berjalan saja beliau perlu di papah mengingat usia beliau yang sudah 70 tahun,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bea Cukai Tembilahan, Ari Wibawa Yusuf saat dikonfirmasi terkait asal muasal rokok dan pelaku penembakan mengatakan, belum bisa berkomentar lebih lanjut.

“Sudah dieskalasi kantor pusat, jadi saya mohon maaf tidak bisa komen lebih lanjut,” ucap Ari Wibawa Yusuf.

Baca Juga  Tidak Hanya Jago Medan Tempur Ternyata Prajurit TNI keren Cukur Rambut Model Zaman Now

Suasana semakin memanas ketika pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan massa paguyuban ternyata belum bisa dijawab oleh Kepala BC Tembilahan karena kasusnya memang masih dalam proses penyelidikan di Tanjung Balai Karimun.

Karena suasana terlihat semakin tidak kondusif, sekira pukul 15.10 WIB, Kepala BC Tembilahan masuk ke dalam gedung kantor yang ditutup dengan pintu kaca sehingga tidak lama berselang massa dari paguyuban pun membubarkan diri. (Ron)
Sumber: Riau24

News Video Gurindam Media

Click Bener Subscribe youtube Gurindam.id

Tinggalkan Komentar

LIKE FANPAGE

Our Visitor

156031
Users Last 30 days : 8625
Users This Month : 1043
Views This Year : 52336
Who's Online : 0
Your IP Address : 44.200.94.150
Server Time : 2024-10-11
Baca Informasi Berita Aktual Dari Sumber terpercaya