INTERNASIONAL

Turki Dikabarkan Hendak Kembalikan Hagia Sophia Menjadi Masjid. Benarkah?

Turki, Gurindam.id – Berbeda dengan presiden-presiden sebelumnya, Presiden Turki, Recep Erdogan cenderung terlibat aktif dalam percaturan politik internasional. Bahkan, kini cengkeraman pengaruhnya melintasi tapal batas Turki.

Setelah menggertak Donald Trump, Presiden Amerika Serikat terkait pembatalan pembelian pesawat tempur, kini dikabarkan Erdogan berencana mengembalikan Hagia Sophia menjadi masjid seperti di masa kebesaran Turki Usmani.

Langkah itu seperti menganulir kebijakan Presiden Mustafa Kemal Ataturk, bapak sekulerisme Turki, selama bertahun-tahun terakhir. Seperti diketahui, Mustafa Kemal mengubah Hagia Sophia, Ayasofya dalam bahasa Turki, dari masjid menjadi museum.

Sebelum menjadi masjid, Hagia Sophia dulunya gereja Kristen Ortodoks di masa Imperium Bizyantium, sebagian literatur menyebutnya Kekaisaran Romawi Timur. Setelah Konstantinopel Jatuh, penguasa Turki Usmani mengubahnya menjadi masjid.

Sontak, kabar rencana itu memantik kritik petinggi senior Gereja Kristen Ortodoks Rusia. “Tak dapat diterima,” ujar petinggi itu, seperti dilansir Aljazeera. Seperti diketahui, Erdogan dikabarkan mengajukan perubahan status Hagia Sophia menjadi masjid.

Selama ini, Unesco telah menetapkannya menjadi situs warisan dunia, saksi bisu pergolakan ideologi di masa lalu, dan kini menjadi situs paling banyak dikunjungi wisatawan di Turki. “Kita tak dapat kembali ke (masa) Abad Pertengahan sekarang,” ujar Metropolitan Hilarion, Ketua Departemen Luar Negeri Gereja Patriachate Moskow, di televisi nasional Rusia.

Pengadilan di Turki, awal pekan ini menyidangkan permohonan pengubahan Hagia Sophia menjadi masjid, dan putusan persidangan dijadwalkan akhir bulan ini. Gugatan ke pengadilan soal pengalihan status itu diajukan sebuah LSM pelestarian bangunan bersejarah di Turki.

Mereka mempersoalkan legalitas keputusan pemerintah Turki di tahun 1934, di awal-awal kekuasaan Mustaf Kemal Ataturk. Berdalih sekulerisme, Ataturk mengubah Masjid Ayasofya menjadi museum saat itu. Namun gugatan itu mengundang kritikan dari sejumlah politisi dan pemimpin agama.

Ecumenical Patriarch Bartholomew semisal, pemimpin spiritual 300 juta penganut Kristian Ortodoks dunia, dari Istanbul mengatakan langkah gugatan itu akan mengecewakan umat Kristiani dunia.

Tak ketinggalan, Menlu Amerika Serikat, Mike Pompeo, seorang protestan konservatif di Amerika Serikat, juga mendesak Turki tak mengubah status Hagia Sophia. Apa jawaban Erdogan? Kritik asing itu, tegas Erdogan, tak ubahnya serangan terhadap kedaulatan Turki. (*)

Nasrul

Leave a Comment

Recent Posts

Sertu Hasibuan Komsos Bersama Ketua BPD Desa Teluk Bayur

Anambas, Gurindam.id - Babinsa Koramil 07/Palmatak, Sertu M Hasibuan melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan… Read More

2 hari ago

Pangkoopsudnas Lantik Marsma TNI Fairlyanto, Sebagai Aspers Kaskoopsudnas

GURINDAM.ID- Panglima Koops Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M., memimpin Serah… Read More

4 hari ago

Koptu Suhendra Dampingi Kades Liuk Salurkan BLT Tahap 1 Tahun 2024

Anambas, Gurindam.id - Babinsa Koramil 07/Palmatak, Koptu Suhendra melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan mendampingi… Read More

4 hari ago

Praka Robi Lakukan Komsos Dengan Berkunjung ke Kediaman Masyarakat Binaannya

Anambas, Gurindam.id - Babinsa Koramil 07/Palmatak, Praka Robi Chairul melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan… Read More

6 hari ago

Walikota Batam Haji Rudi Silahturahmi Bersama Pengurus PWI Natuna

NATUNA - Haji Muhamad Rudi waktu luang dari kunjungan kerja dipulau Natuna menghadiri pelaksanaan Musabaqoh… Read More

6 hari ago

Promosi Empat Jabatan Strategis Pangkoarmada III Ada Nama Kolonel Laut Arif Prasetyo Irbiyanto

GURINDAM.ID- Panglima Komando Armada (Pangkoarmada III) Laksamana Muda TNI Hersan, memimpin upacara Serah Terima Jabatan… Read More

7 hari ago

This website uses cookies.