JAKARTA – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menegaskan makna mendalam hijrah sebagai perubahan menuju kebaikan dalam upacara peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah di Masjid Jenderal Soedirman, Mabes TNI, Cilangkap, hari ini.
Acara bertema “Hijrah, Berani Berubah, Menjaga Amanah dan Perkuat Ukhuwah, Menuju Masa Depan Penuh Berkah” ini menghadirkan penceramah nasional Ustad Dr. (H.C.) Adi Hidayat, Lc., M.A., dan diikuti segenap prajurit TNI.
Dalam sambutannya, Panglima TNI Agus Subiyanto menekankan bahwa hijrah bagi prajurit melampaui perpindahan fisik.
“Hijrah bukan sekedar berpindah tempat, tapi perubahan menuju kebaikan,” tegasnya.

Ia mengajak seluruh jajaran TNI menjadikan momen ini sebagai awal pembaruan niat dan perbaikan diri untuk masa depan yang lebih baik dan penuh keberkahan.
Panglima TNI juga menggalang komitmen prajurit untuk meningkatkan kinerja.
“Mari kita bulatkan tekad, besarkan semangat berbuat yang terbaik, tulus dan ikhlas di atas landasan keimanan, menjadi TNI yang PRIMA (Profesional, Responsif, Integratif, Modern dan Adaptif),” serunya, menekankan fondasi iman dalam pengabdian.
Pesan serupa disampaikan Ustad Adi Hidayat dalam tausiyahnya. Beliau menegaskan Tahun Baru Hijriah sebagai momentum membangun pribadi PRIMA, bukan sekadar seremoni.
“Jadikan peristiwa hijrah menanamkan sebuah sikap baru, dimana kita berhijrah menjadi pribadi yang lebih profesional, pribadi yang lebih responsif,” ujarnya.
Ustad Adi Hidayat secara khusus menyoroti makna PRIMA bagi TNI:
1. Integratif: Menjalin kekuatan sebagai keluarga besar dengan perspektif kesatuan.
2. Modern: Menjemput modernitas di semua aspek, bukan hanya alutsista.
3. Adaptif: Mampu menyesuaikan diri dengan setiap situasi dan perkembangan zaman.
“Hijrah membuat hidup TNI lebih PRIMA,” pungkas Ustad Adi Hidayat, menyatukan tema hijrah dengan visi transformasi TNI.
Acara yang berlangsung khidmat ini ditutup dengan doa bersama, mengiringi harapan agar Tahun Baru Islam 1447 Hijriah benar-benar menjadi titik awal perubahan menuju TNI yang semakin kuat, solid, dan penuh keberkahan bagi bangsa dan negara Indonesia.
Momentum hijrah dimaknai sebagai pendorong internal menuju institusi militer yang unggul dan relevan di segala zaman.
(Pen/grd)