JAKARTA – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menegaskan peran krusial Sekolah Staf dan Komando TNI AL (Seskoal) dalam membentuk perwira-perwira masa depan yang tak hanya tangguh di medan tempur, tetapi juga cakap dalam diplomasi dan analisis konflik global.
Hal ini disampaikan Ali saat memberikan sambutan pada penutupan Pendidikan Seskoal Angkatan Ke-63 di Jakarta Selatan, Selasa (3/6).
Kasal Ali menekankan bahwa kemampuan diplomasi internasional bukan lagi sekadar nilai tambah, melainkan kebutuhan esensial bagi setiap perwira TNI AL.
“Pendekatan internasional di Seskoal menanamkan nilai-nilai diplomasi dan kerja sama melalui interaksi langsung dengan perwira negara sahabat,” ujar Kasal Ali. Interaksi ini menjadi wahana nyata bagi para perwira untuk membangun jembatan kerja sama militer dengan berbagai bangsa.
Lebih dari sekadar menjalin hubungan, kecakapan diplomasi ini, menurut Ali, penting untuk membaca peta konflik internasional yang kompleks.
“Dengan kemampuan analisis yang tajam, diharapkan perwira kita dapat mengambil langkah antisipatif agar dinamika global tidak berdampak negatif pada pertahanan Indonesia,” jelasnya.
Pendidikan di Seskoal secara khusus membekali peserta dengan kemampuan berpikir kritis dan analisis mendalam untuk menghadapi tantangan seperti ekstremisme dan perkembangan strategi pertahanan yang terus berubah.
“Melalui Seskoal, kita berkomitmen melahirkan perwira-perwira TNI berkualitas yang siap menjadi pemimpin masa depan, pemimpin yang memahami seni pertahanan sekaligus seni membangun perdamaian,” harap Ali, menutup sambutannya.
Seskoal Angkatan Ke-63 kali ini ada 142 perwira siswa (Pasis) yang berasal dari latar belakang yang sangat beragam, mencerminkan semangat kolaborasi dan internasionalisasi:
120 Pasisberasal dari TNI Angkatan Laut.
4 Pasis mewakili TNI Angkatan Darat., 4 Pasis dari TNI Angkatan Udara, 8 Pasis berasal dari Polri, 6 Pasis Internasional dari Arab Saudi, Australia, India, Jepang, Malaysia, dan Singapura.
Para lulusan juga merepresentasikan berbagai korps di jajaran TNI AL, antara lain Pelaut (31), Teknik (26), Elektronika (11), Suplai (17), Marinir (18), Kesehatan (7), Khusus (7), Pomal (1), dan Hukum (2). Keberagaman ini memperkaya proses belajar dan jaringan kerja sama di masa depan.
Dengan bekal pendidikan strategis dari Seskoal, para perwira lulusan Angkatan 63 diharapkan menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia, sekaligus menjadi diplomat ulung yang memperkuat posisi dan kerja sama Indonesia di kancah global.
Mereka adalah calon pemimpin yang siap menjawab tantangan pertahanan dengan analisis mendalam dan pendekatan diplomasi yang humanis.
(Pen/grd)