KRI Bima Suci Pelayaran Diplomasi Maritim Dunia, Berlayar Menuju Vladivostok Rusia

GURINDAM.ID – Setelah sukses memukau Korea Selatan dengan pesona maritim dan budayanya, KRI Bima Suci melanjutkan pelayaran bersejarahnya dalam misi diplomasi muhibah duta bangsa dan latihan praktik Kartika Jala Krida 2024.

Kapal latih kebanggaan TNI AL ini meninggalkan pelabuhan Busan pada Senin (16/09), dilepas dengan hangat oleh Atase Pertahanan RI untuk Korea Selatan, Mayor Laut (P) Americo Libiyadi, dan perwakilan Angkatan Laut Korea Selatan.

KRI Bima Suci mengarungi lautan menuju Vladivostok, Rusia, dengan perkiraan tiba pada 20 September 2024.

Selama singgah di Negeri Ginseng, KRI Bima Suci bukan hanya sekadar berlabuh, tetapi juga menggelar serangkaian acara yang mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan.

Open ship memberikan kesempatan bagi masyarakat Korea Selatan untuk melihat langsung kemegahan kapal latih ini, sementara kunjungan kehormatan ke ROK Fleet Command memperkuat kerjasama maritim antara kedua negara.

Cocktail party dan sport activity menjadi ajang interaksi yang hangat antara para Taruna AAL dan Angkatan Laut Korea Selatan, sedangkan cultural visit di kota Busan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat setempat.

Komandan KRI Bima Suci, Letkol Laut (P) Hastaria Dwi Prakoso, dengan bangga menegaskan bahwa kapal ini bukan hanya wahana pelatihan bagi 98 prajurit dan 189 Taruna AAL Angkatan Ke-71, tetapi juga duta budaya Indonesia yang mempesona dunia.

KRI Bima Suci membawa misi untuk memperkenalkan keindahan kapal layar tiang tinggi kebanggaan TNI AL ini, sekaligus berbagai kesenian dan budaya Indonesia kepada negara-negara yang disinggahi.

Pelayaran KRI Bima Suci kali ini akan menempuh jarak 10.715 mil laut selama 90 hari, mengunjungi berbagai negara di Asia dan Eropa, termasuk Singapura, Kamboja, Vietnam, China, Korea Selatan, Rusia, Jepang, dan Filipina. Setiap persinggahan akan menjadi panggung bagi para Taruna AAL untuk memperlihatkan kemampuan mereka dalam ilmu pelayaran, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia melalui pertunjukan seni dan budaya yang memukau.

Pelayaran ini bukan hanya sekadar latihan praktik bagi para Taruna AAL, tetapi juga bukti nyata komitmen Indonesia dalam memperkuat diplomasi maritim dan memperkenalkan kekayaan budaya Nusantara pada dunia.

KRI Bima Suci menjadi simbol persahabatan dan kerjasama antara Indonesia dan negara-negara yang disinggahi, mengukir sejarah baru dalam diplomasi maritim Indonesia.

(Rr)