JATIM – Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Malang Marsma TNI Fairlyanto, S.T., M.A.P menyambut kedatangan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bertempat di Apron Lanud Abd Saleh Malang, Rabu (27/9/2023).
Kedatangan Menhan RI dalam rangka melaksanakan kunjungan kerja ke Malang dan Surabaya, di Malang Menhan RI melaksanakan kegiatan di UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) dengan agenda acara Kuliah Umum Menteri Pertahanan RI kepada Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang.
Hadir dalam penyambutan tersebut Danrem 083/BDJ Kolonel Inf Jamaludin, S.H, Danwing Udara 2 Kolonel Pnb Subhan, S.T., M.A.P, para Kepala Dinas Lanud Abd Saleh, Dandim 0818 Kabupaten Malang.
Menhan Prabowo Beri Kuliah Umum dan Tandatangani MoU Dengan Universitas Muhammadiyah Malang
Sebelum memberikan kuliah umum, Menhan Prabowo bersama Rektor UMM Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. menandatangani kesepakatan bersama (Memorandum of Understanding / MoU) antara Kementerian Pertahanan dan Universitas Muhammadiyah Malang tentang Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Di awal pengarahannya, Menhan Prabowo menanggapi pengembangan pendidikan di UMM yang dikemas dalam tayangan video “Center of Excellence dan Profesor Penggerak Pembangun Masyarakat”.
“Saya ingin mengulas apa yang saya lihat tadi dalam video yang disajikan oleh Rektor UMM. Saya melihat insiatif yang diambil oleh Rektor beserta jajaran UMM adalah suatu langkah dan terobosan yang luar biasa. Langkah-langkah stratejik dan logis inilah yang dapat mengatasi kesulitan nyata yang dilihat dan dirasakan masyarakat dan bangsa kita ini,” kata Menhan Prabowo.
Menurut Menhan Prabowo hanya dengan pendidikan, Indonesia dapat mengatasi kemiskinan, menjadi bangsa yang bermartabat, mencapai keadilan dan kesetaraan serta demokrasi dan kemerdekaan sejati.
Tantangan Indonesia ke depan menurut Menhan yaitu bagaimana Indonesia dapat mengelola kekayaan alam Indonesia sehingga dapat dinikmati secara merata untuk seluruh rakyat Indonesia. Sebagai contoh sumber daya alam tambang seperti nikel.
“Sudah dari tahun 2022 yang lalu Presiden Joko Widodo melarang nikel dijual sebagai bahan baku. Nikel harus diolah di bumi Republik Indonesia. Kalau diolah nilainya bisa menjadi 67 kali. Tahun 2021 penghasilan kita dari nikel kurang lebih 15 triliun rupiah. Tahun 2022 penghasilannya naik 20 kali lipat mendekati 400 triliun,” tambah Menhan.
Oleh karena itu, Menhan menekankan agar anak Indonesia tidak hanya menjadi konsumen suatu sumber daya, akan tetapi mampu menjadi produsen.
“Jadilah anak Indonesia yang membanggakan orang tua, bangsa dan rakyatmu,” pesan Menhan.
(Jrg)