Duka Serasan, 50 Warga Tewas Tertimbun Material Longsor

NATUNA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) melakukan pantauan udara tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (8/3) lalu.

Pantauan udara dilakukan menggunakan helikopter BNPB bernomor PK – USM dari Lanud Sadjad Ranai, Natuna.

Pantauan itu dilakukan untuk melihat cakupan wilayah yang terdampak, pendataan awal, pemetaan dan pengambilan data visual sebagai bahan pemberitaan dan penelitian selanjutnya.

Sementara itu, Penyelidik Bumi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Anjar Heriwaseso, menyatakan potensi longsor di Pulau Serasan bisa kembali terjadi jika curah hujan tinggi.

Anjar mengatakan, Tandanya bisa dilihat dengan air sungai berubah warna menjadi kuning, atau berlumpur ketika terjadi hujan lebat, dan itu patut diwaspadai.

Ia juga mendapatkan informasi dari warga setempat selama beberapa hari, di Serasan diketahui pada beberapa titik bukit atau gunung mengalami keretakan dan itu harus diantisipasi agar terhindar dari bencana longsor.

Anjar Heriwaseso memperkirakan potensi longsor di Pulau Serasan cukup tinggi dan warga yang tinggal di titik rawan patut waspada jika curah hujan tinggi lebih dari tiga hari.

Sepanjang operasi pencarian dan penyelamatan (SAR), data dari Tim SAR gabungan Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) Kecamatan Serasan dan Serasan Timur, Kabupaten, angka korban yang ditemukan perlahan-lahan naik.

Pada Senin (13/3), tim penyelamat menemukan kembali dua jenazah yang membuat total korban meninggal jadi 50 orang, 4 orang dinyatakan hilang dan 5 luka berat dan 3 luka ringan.

Fotografer: Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin

Selain itu sebanyak 2.835 jiwa mengungsi dengan rincian di PLBN 340 orang, Pelimpak 463 orang, Kampung Hilir 63 orang, Batu Berian 45 orang, Desa Payak 552 orang, Tanjung Setelung 256 orang, SMA 1 Serasan 238 orang, Air Nusa 389 orang, Jermalik 50 orang, Arun Ayam 196 orang dan Air Ringau 243 orang.

Pulau Serasan merupakan salah satu pulau terluar di Kabupaten Natuna. Terdiri dari dua kecamatan, yakni Kecamatan Serasan dan Serasan Timur. Luasnya mencapai kurang lebih 226,58 km persegi dan didominasi oleh lautan.

Kecamatan Serasan dan Serasan Timur, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 jumlah penduduk di Dua kecamatan ini mencapai 8.854 jiwa. Kecamatan Serasan jumlah penduduk mencapai 5.505 jiwa terdiri dari enam desa, kampung hilir, batu berian, tanjung setelung, tanjung balau, pangkalan dan Jemalik.

Sedangkan Kecamatan Serasan Timur jumlah penduduk 3.349 jiwa. Terdiri dari empat desa, Arung Ayam, Air Nusa, Air Ringau dan Desa Payak.

Sementara itu data dari Dinas Kependudukan Kabupaten Natuna periode semester Dua Tahun 2021, penduduk di Desa Pangkalan mencapai 537 orang.

Akses ke ibu kota Kabupaten Natuna, Kota Ranai, di Pulau Bunguran bisa dengan menggunakan transportasi laut selama lebih dari 12 jam. Untuk ke Pulau sebelahnya, yakni Pulau Subi, membutuhkan perjalanan laut sekitar 5-6 jam. Dua pulau itu juga lebih dekat ke Serawak, Malaysia. (*)

Kiriman Riky Rinovsky AMSI Kepri Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Advokasi berdomisili di Natuna.