Konsultan: Blok Buzi Mozambik Memasuki Fase Uji Coba

Mozambik, Gurindam.id – Pengeboran sumur kedua di blok hidrokarbon Buzi, Mozambik Afrika, kini telah selesai. Sumur tersebut akan memasuki tahap pengujian dalam beberapa hari ke depan.

Hal tersebut diungkapkan, Konsultan Pengeboran Minyak Blok Buzi hasil kerjasama antara Kementerian Sumber Daya Mineral dan Energi Mozambik dan Buzi Hydrocarbons PTE Limitada (BHPL), Ir Fachrizal, kepada Gurindam.id, Senin (30/8/2021) dari Mozambik Afrika.

Fachrizal yang terlibat langsung dalam upaya pengeboran itu menyebut terdapat dua sumur eksplorasi gas alam yang dibor pada blok Buzi. Pengeboran yang kedua, yang ditunjuk BS-2 (Búzi Supercial-2) dihentikan sebagai akibat dari tindakan pencegahan Covid-19.

“Pada saat gangguan Covid-19, sumur yang terletak seribu meter dari sumur pertama (BS-1), memiliki kedalaman 836 meter dari total 1.548 yang diantisipasi,” kata pria kelahiran Tarempa Kepulauan Anambas itu.

Sementara itu, sebuah sumber dari National Petroleum Institute (INP)-lembaga pemerintah yang menaungi energi dan sumber daya mineral Mozambik,  sebagaimana dikutip media online ‘Notícias’ berbahasa afrika menyebut bahwa pengujian akan menentukan keberadaan atau sebaliknya gas alam, dan kemungkinan kuantitasnya masing-masing.

Sumur pertama (BS-1) tenggelam tahun lalu dengan total kedalaman 1.567 meter, dicapai pada 10 Maret 2020. Sumur itu mengungkapkan terjadinya gas alam. Pada titik waktu ini, tes produksi untuk mengkonfirmasi penemuan sedang ditunggu.

Tujuan pengeboran sumur kedua adalah untuk menilai kontinuitas lateral formasi geologi yang menunjukkan tanda-tanda gas alam, baik di BS-1 maupun di Búzi-1, yang ditinggalkan oleh Gulf-Amoco pada tahun 1962 dan ditemukan gas alam di lokasi ini. .

Kedua sumur tersebut disediakan dalam program yang disepakati dalam kontrak konsesi yang ditandatangani antara Kementerian Sumber Daya Mineral dan Energi Mozambik dan Buzi Hydrocarbons PTE Limitada (BHPL) pada tahun 2010.

Pada periode survei pertama, BHPL memproses ulang 300 kilometer survei seismik dua dimensi (2D) yang sudah ada sebelumnya; melakukan interpretasi ulang 1.650 km data seismik 2D yang sudah ada sebelumnya, serta akuisisi, pemrosesan, dan interpretasi data seismik 2D sejauh 600 km.

Kontrak konsesi yang ditandatangani dengan BHPL dibagi menjadi tiga sub-periode eksplorasi, dengan total delapan tahun, yang telah diperpanjang untuk 12 bulan berikutnya untuk memungkinkan penyelesaian kegiatan yang diperkirakan pada periode eksplorasi kedua dan ketiga. (grd)