BATAM

Inilah Makam Tengku H Fuang beserta Permaisuri Di Kota Batam

GURINDAM.ID- Sebuah makam tua yang diyakini telah ada sejak 1200-an terdapat pada dataran tinggi Kampung Nongsa Pantai, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa.

Menemui makam keramat Bukit Puak ini harus melewati jenjang sepanjang lebih dari 100 meter di kelilingi pepohonan berumur ratusan tahun.

Inilah makam Tengku H Fuang beserta dua permaisurinya. Para juru kunci yang juga tercatat sebagai zuriat penghuni makam memegang teguh amanah yang telah diwariskan lebih dari 800 tahun yang lalu.

Amanah itu adalah untuk merawat dan menjaga makam Bukit Puak. Serta memastikan bahwa hanya para keturunan Tengku H Fuang-lah yang berhak dikebumikan dalam komplek makam seluas lebih kurang 500 meter persegi tersebut.

Terdapat 28 kuburan, tiga di antaranya makam Tengku H Fuang dan dua permaisurinya bernama Encik Siti Aisyah. Pemakaman ini berada dalam sebuah bangunan beton di cat putih dan memiliki 3 kubah bewarna kuning.

Makam ini telah mengalami pemugaran total. Sedangkan kain kuning yang menutupi batu nisan diyakini asli. Warga setempat mempercayai banyak misteri yang menyelimuti makam bernama Bukit Puak ini seperti legenda-legenda dan pantang larang.

Bukit Puak sendiri tergolong memiliki dataran cukup tinggi. Karena itu para juru kunci membangun undak-undakan berjenjang untuk memudahkan pengunjung yang akan berziarah.

Suasana di sekitar bukit ini sangat teduh dan asri. Puluhan pepohonan besar tumbuh kokoh di sepanjang kanan dan kiri tangga menuju ke puncak, lokasi pemakamannya.

Tidak terlalu sulit mencari makam keramat ini. Karena lokasinya berada di kawasan wisata rakyat Nongsa.

Jadi, kalau memang Anda hendak berziarah ke sana, begitu sampai di Kampung Nongsa Pantai, tanya saja ke warga sekitar. Maka dengan senang hati mereka akan menunjukkan lokasi persisnya.

Tapi, ancar-ancar paling mudah untuk menandainya adalah keberadaan surau kecil yang berada tak jauh dari jalan arteri Nongsa. Dari surau itu, Bukit Puak hanya berjarak dua ratusan meter.

Ratusan Situs Bersejarah di Batam

Data dan fakta keberadaan makam tua di Kota Batam, Kepri, yang memiliki nilai bersejarah masih terbilang simpang siur. Sebab, masih banyak keberadaan makam tua yang luput dalam arsip sejarah dan silsilah keluarga yang berhak menjadi ahli waris.

Ketua Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam, Muhammad Sahir Ibrahim mengatakan, di Kota Batam memang banyak terdapat situs sejarah berupa makam tua, namun hingga kini belum terdata dengan rapi. Situs bersejarah diduga masih ada tersebar hingga ke Pulau Galang dan Bulang namun belum diketahui jejak silsilahnya.

Jadi ini sebagai catatan dari LAM Batam untuk Pemerintah Daerah agar segera menuntaskan titik-titik makam tua yang bertebaran dan hingga kini belum jelas silsilah keturunannya sehingga sulit terarsip dengan rapi,” katanya, demikian dilansir dari Gatra, Kamis (18/2).

Diakui Sahir, masalah ini merupakan kealfaan dari LAM Kota Batam maupun Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam.

Meski rapat bersama ormas Melayu dan instansi terkait sering dilakukan, bahkan rapat membahas pemindahan makam tua di Tanjungriau, Sekupang, Batam, menjadi perhatian.

Menurut Sahir, perlu dilakukan pencatatan silsilah makam-makam tua yang tersebar hampir merata di sekitar Pulau Batam, Kepri, yang jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan makam tua dan situs sejarah lain yang belum teridentifikasi oleh instansi terkait.

“Laporan terakhir yang diterima LAM, hanya makam di Tanjungbatu Kelurahan Tanjungriau, Tanjunguma, Tiban, Kecamatan Sekupang dan beberapa tempat termasuk makam di Kampung Terih, Sambau, Kecamatan Nongsa dan sumur tua di Belakangpadang yang sudah dicatat. Sisanya masih nihil” ujarnya.

Selain itu, Sahir meminta instansi terkait untuk menganggarkan biaya penelitian dan mengadakan seminar agar menguatkan data situs-situs sejarah yang ada.

Karena perlu pakar arkeolog untuk meneliti keberadaan titik makam tua dan situs bersejarah lain yang terdapat di Batam supaya jelas.

“Sehingga ahli waris akan menyampaikan detail permasalahan sehingga seluruhnya bisa terangkum. Seandainya nanti juga tidak ada kejelasan, Kementerian yang membidangi arkeolog bisa membaca berapa lama atau umur makam atau keberadaan batu nisan tersebut,” katanya.

Bila perlu, kata Sahir meminta bantuan kepada Mabes Polri yang mempunyai ahli data forensik untuk mengetahui keberadaan situs sejarah. Sehingga bisa membantah pihak yang ingin menafikan atau sengaja melakukan pembohongan publik. (Gatra/ria)

Riky Rinovsky

Berikan terbaik untuk Indonesia

Leave a Comment

Recent Posts

Koptu Isnaeni Kunjungi Kediaman Masyarakat Binaannya di Desa Matak

Anambas, Gurindam.id – Babinsa Koramil 07/Palmatak, Koptu Isnaeni Effendi melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan mengunjungi… Read More

6 hari ago

Serka Maraluat Hasibuan Dampingi Kades Payamaram salurkan BLT ke 48 KPM

Anambas, Gurindam.id – Babinsa Koramil 07/Palmatak, Serka Maraluat Hasibuan melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan mendampingi… Read More

1 minggu ago

Korps Wanita TNI AL Lanal Ranai Juara II Geopark Marathon 2024

NATUNA - Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Ranai ikut berpartisipasi dalam acara Natuna Geopark Marathon… Read More

1 minggu ago

Serda Saiful Bahri Melayat Warga Binaannya Yang Meninggal Dunia

Anambas, Gurindam.id – Babinsa Koramil 07/Palmatak, Serda Saiful Bahri melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan melayat… Read More

2 minggu ago

Serma Suriyatno Ikut Melepas Calon Jemaah Haji Kecamatan Palmatak

Anambas, Gurindam.id – Babinsa Koramil 07/Palmatak, Serma Suriyatnk melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan menghadiri undangan… Read More

2 minggu ago

Sertu M Hadi Hadiri Undangan Rembuk Stunting di Desa Teluk Sunting

Anambas, Gurindam.id – Babinsa Koramil 07/Palmatak, Sertu M Hadi melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan menghadiri… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.