GURINDAM.ID – Direktur Kerjasama Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, Laksma Pertama Retiono Kunto H, Pengukuhan Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala) Natuna, yang dilaksanakan di Aula Sisibasisir Bunguran Timur, jum’at (19/3/2021) siang.
Hadir pada kesempatan itu, Kanit OPS Kamla Zona Maritim Barat Bakamla RI, Kolonel Djoko wahyu utomo, Asisten I Natuna, Budi Darma, Kepala Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPK2L) Natuna Letkol Muchlis, Danlanal Ranai Kolonel (P) Dofir, Dandim 0318 Letkol (Arm) Asep Ridwan, Kapolres Natuna AKBP Ike Krisnadian Perwakilan dari Basarnas, Mexianus Bekabel, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, Camat Bunguran Timur, Camat Bunguran Selatan dan para relawan Rapala.
Rapala Kab Natuna
Direktur Kerjasama Bakamla RI, Laksma Pertama Retiono Kunto H, dalam sambutanya menyampaikan, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan, dan Peraturan Presiden Nomor 178 Tahun 2014 tentang Badan Keamanan Laut, Bakamla merupakan lembaga pemerintah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab lansung kepada Presiden.
“Bakamla dengan tugas melakukan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yuridiksi Indonesia,” ujarnya.
Retiono Kunto mengatakan, Pelaksanaan tugas Bakamla RI dalam hal menjaga keamanan dan keselamatan di laut, sangat membutuhkan dukungan dan kerjasama serta sinergisitas dengan instansi terkait dan masyarakat perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dirinya juga menerangkan bahwa saat ini Kantor Perwakilan Bakamla sudah dibentuk di Kabupaten Natuna, yaitu Stasiun Pemantau Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL), di Bukit Senubing Kecamatan Bunguran Timur dan Desa Maritim di Kecamatan Bunguran Selatan.
Lebih lanjut dikatakannya, Adapun latar belakang pembentukan Rapala ini dikarenakan posisi perairan Natuna yang sangat strategis, berada pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI I), dan berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga, sehingga sangat rawan terjadinya pelanggaran batas maritim.
Adapun tugas Rapala nantinya adalah membantu tugas dan fungsi Bakamla RI, seperti mengumpulkan, mengidentifikasi serta melaporkan data dan informasi terkait keamanan laut.
Selanjutnya membantu dalam memberi dukungan terkait penyelamatan pertolongan di laut serta dalam pengembangan sumber daya manusia dan pemanfaatan sumber daya kelautan wilayah pesisir/perbatasan Natuna.
Pada kesempatan yang sama Asisten I Natuna, Budi Darma menyampaikan bahwa Natuna memiliki 99% wilayah yang berbentuk perairan/laut, dengan potensi perikanan yang sangat melimpah.
“Potensi tersebut sepatutnya dapat menjadi modal daerah bagi mewujudkan kesejahteraan dan belanja pembangunan daerah,” ujarnya.
Budi juga menerangkan bahwa sampai saat ini sering terjadi pelanggaran batas wilayah dan pencurian ikan, yang tak jarang pelaku pelanggaran melakukan tindakan yang mengancam keselamatan para nelayan tradisional.
Diakui bahwa rasa aman dan selamat dalam menjalankan aktivitas sebagai nelayan merupakan harapan utama dari seluruh nelayan tempatan. Karena dengan rasa aman, para nelayan tempatan dapat lebih memaksimalkan hasil tangkapan ikan dan potensi kelautan lainnya.
“Selamat Untuk Rapala Natuna, Keterlibatan masyarakat, dan pemerintah daerah terhadap keamanan laut, wilayah perbatasan di Natuna merupakan bentuk kontribusi bersama. Untuk itu, koordinasi dengan berbagai lembaga, terutama Bakamla harus terus dibangun,” sebut Budi.
Budi berharap, dengan terbentuknya Rapala di Kabupaten Natuna, diharapkan keberadaannya dapat mendukung upaya pengamanan wilayah, mencegah kecelakaan dan meningkatkan keselamatan sekaligus perlindungan kawasan laut di Natuna.
Senada disampaikan Kasubdit Pengembagan Potensi Keamanan dan Keselamatan Laut (P2K2L) Kolonel Bakamla RI Jarwandi.S.S.
“Bagi anggota Rapala yang dibentuk kali ini berjumlah 20 orang, ditandai dengan pemasangan Rompi Rapala kepada anggota baru 2021 dan pemasangan dan peyerahan lif jeket serta lampu sorot pencarian dimalam hari kepada ketua Rapala Natuna yang telah di kukuhkan pada 2020 lalu,” Sebutnya.
Degan telah dikukuhkanya 20 Anggota pada tahun ini, maka anggota Rapala yang ada di Natuna ini menjadi 40 orang Anggota.
Jarwandi juga mengatakan, sebelum dilakukanya pengukuhan pada 20 anggota Rapala.
“Sebelumnya kita juga telah melakukan pembinaan dan Rekrutmen Anggota Baru Relawan Penjaga Nusantara berupa pemahaman bela negara, oleh TNI AL, Polres Natuna terkait bahaya Narkoba, Dinas Pemadam kebakaran Natuna, Basarnas Terkait pertolongan pemadaman kebakaran dan pertolongan kecelakaan dilaut dari tanggal 17-19,” tutupnya. (rio)