BINTAN – TNI Angkatan Laut (AL) kembali membuktikan dedikasinya dalam melindungi keselamatan masyarakat, khususnya para nelayan Indonesia.
KRI Lemadang-632 (KRI LDG-632) yang berada di bawah kendali operasional Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Koarmada I berhasil mengevakuasi sembilan nelayan yang kapalnya tenggelam akibat dihantam ombak tinggi di Perairan Berakit, Bintan, Senin (12/5).
Kejadian bermula saat KRI LDG-632 sedang melaksanakan Operasi Keamanan Laut (Opskamla). Mendapat laporan adanya kecelakaan laut (Laka Laut), Komandan KRI LDG-632 Letkol Laut (P) Dienul Akbar, S.E., M.Tr. Opsla segera memerintahkan tim untuk bergerak cepat.
Bersinergi dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), dan Polisi Perairan dan Udara (Polairud) KRI LDG-632 langsung menuju lokasi untuk melakukan pencarian dan penyelamatan.
“Kami bergerak cepat karena keselamatan warga adalah prioritas. Kerja sama dengan instansi terkait membuat proses evakuasi berjalan lancar,” tegas Letkol Laut Dienul Akbar.
Kapal nelayan tersebut tenggelam akibat ombak tinggi, namun seluruh awak berhasil bertahan karena telah menggunakan pelampung (life jacket).
1 orang berhasil diselamatkan oleh kapal MV. Magpie SW dan dievakuasi ke Lanal Bintan. 8 orang lainnya berhasil dievakuasi oleh nelayan setempat bersama KRI LDG-632, Polairud, Basarnas, dan KPLP.
Setelah dievakuasi, seluruh korban dibawa ke Pos Angkatan Laut (Posal) Berakit untuk pemeriksaan kesehatan sebelum dipulangkan ke rumah masing-masing.
Operasi penyelamatan ini membuktikan komitmen TNI AL dalam melindungi masyarakat, khususnya nelayan Indonesia. Kolaborasi dengan Basarnas, KPLP, Polairud, dan nelayan lokal menunjukkan bahwa keamanan laut adalah tanggung jawab bersama.
“Ini adalah bukti nyata bahwa TNI AL selalu siap membantu masyarakat, terutama dalam situasi darurat di laut,” ungkap perwira KRI LDG-632.
(Pen)
