GURINDAM.ID – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa ada pihak yang tidak setuju dengan rencananya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi dan penyelewengan.
Bahkan, pihak-pihak tersebut mengejeknya dengan kata-kata kasar terkait komitmennya untuk memberikan sanksi tegas kepada pejabat atau pegawai yang melanggar aturan.
“Ada yang mengatakan saya ini bajiangan yang tolol. Tapi, saya tidak akan menyebut namanya. Kalian sudah tahu sendiri. Tidak apa-apa,” ujar Prabowo dalam sambutannya di acara Hari Lahir NU di Istora Senayan, Rabu (5/2/2025).
Pernyataan ini disampaikan setelah dia kembali menegaskan bahwa dirinya tidak ingin mengecewakan rakyat dan para pemilihnya. Salah satu upayanya adalah memastikan Kabinet Merah Putih bekerja secara maksimal untuk kesejahteraan rakyat, termasuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi dan segala bentuk penyelewengan lainnya.
Prabowo hampir selalu menyampaikan niatnya tersebut dalam setiap kesempatan pidato di berbagai acara.
Sejak awal, dia juga menunjukkan keseriusannya dengan meminta partai politik yang bergabung dalam koalisi pemerintah serta calon pejabat yang akan masuk dalam kabinetnya untuk menandatangani pakta integritas. Pakta tersebut berisi komitmen untuk tidak melakukan korupsi.
Dia juga mengungkapkan bahwa telah memberikan peringatan berulang kali kepada seluruh pejabat dan pegawai di bawah Kabinet Merah Putih, termasuk kepada mereka yang terindikasi melakukan penyelewengan dan melanggar komitmen untuk membangun pemerintahan yang bersih.
“Sekarang, siapa yang bandel, siapa yang keras kepala, siapa yang tidak mau mengikuti arus besar ini demi tuntutan rakyat akan pemerintahan yang bersih, siapa yang tidak patuh, akan saya tindak tegas,” tegas Prabowo.
“Saudara-saudara, jangan mengira kami ini bodoh. Memang ada yang mengatakan saya tolol, ada. Tidak apa-apa,” tambahnya dengan santai.
