NATUNA – Pemerintah Kabupaten Natuna menyikapi dengan serius rencana penghentian operasional PT NAM Air pada rute penerbangan Natuna -Batam – Jakarta efektif 10 Mei 2025 mendatang. Keputusan ini dinilai akan berdampak signifikan terhadap aksesibilitas transportasi udara di wilayah perbatasan.
Bupati Natuna, Cen Sui Lan, dalam surat resmi bernomor 082/DISHUB/2025 yang ditujukan kepada Direktur NAM Air dan Kementerian Perhubungan RI menegaskan bahwa kehadiran maskapai tersebut selama ini menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat dan distribusi logistik.
“Transportasi udara merupakan infrastruktur krusial yang mendukung percepatan pembangunan. Penghentian operasi NAM Air berpotensi mengganggu konektivitas, menurunkan daya saing investasi, serta memengaruhi sektor pariwisata Natuna,” kata Cen Sui lan melalui keterangan diterima Gurindam.id, Senin (5/5/2025).
Untuk memitigasi dampak tersebut, Pemerintah Kabupaten Natuna telah mengambil beberapa langkah strategis:
1. Permohonan Resmi kepada NAM Air: Meminta peninjauan ulang kebijakan penghentian operasi, mengingat tingginya ketergantungan masyarakat terhadap rute tersebut.
2. Koordinasi dengan Kementerian Perhubungan: Memohon intervensi untuk memfasilitasi dialog dengan NAM Air atau menyiapkan alternatif operator penerbangan pengganti.
3. Rencana Audiensi Multistakeholder: Melibatkan otoritas bandara, maskapai lain, dan pemerintah pusat untuk mencari solusi berkelanjutan.
Bupati Cen Sui Lan mengimbau masyarakat Natuna tetap tenang sembari menunggu kepastian solusi dari pemerintah. “Kami berkomitmen memastikan ketersediaan akses transportasi yang stabil, termasuk mendorong kerja sama dengan maskapai lain untuk mengisi kekosongan rute,” ujarnya.
Berdasarkan analisis Redaksi Gurindam.id analisis dampak ekonomi dan Sosial, dimana keberadaan NAM Air selama ini turut mendorong ekonomi Lokal dengan pacuan harga tiket yang kompetitif meningkatkan mobilitas warga dan distribusi komoditas.
Pariwisata, karena rute langsung Natuna-Jakarta menjadi andalan wisatawan dan investor. Serta Logistik Daerah Terpencil mempermudah distribusi barang esensial ke wilayah kepulauan.
(Grd/HMS)