GURINDAM.ID – Dalam langkah besar menandai komitmennya terhadap pertumbuhan global, Chateraise Holdings Co Ltd, perusahaan kue terkemuka asal Jepang, telah mengumumkan rencana ambisiusnya untuk membangun pabrik kedua di Bekasi, Indonesia.
Kabar ini disampaikan langsung oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, usai pertemuan dengan CEO Chateraise Holdings Co Ltd, Takako Saito, di kantor BKPM pada Jumat, 7 Februari 2025.
Pertemuan ini tidak hanya menjadi momen penting bagi Chateraise, tetapi juga bagi Indonesia, yang terus berupaya menarik investasi asing dan memperkuat sektor manufaktur.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Chris Kanter, Commissioner Chateraise Gobel Indonesia, dan Rachmat Gobel, Founder Gobel Indonesia. Kehadiran mereka menegaskan kolaborasi yang erat antara Chateraise dan mitra lokalnya, yang telah menjadi kunci keberhasilan perusahaan ini di pasar Indonesia.
Rosan Roeslani, melalui akun Instagram resminya @rosanroeslani, menyampaikan bahwa pertemuan ini membahas rencana ekspansi bisnis Chateraise di Indonesia, termasuk pembangunan pabrik baru di Bekasi dan perluasan jaringan ritel.

Chateraise Holdings Co Ltd bukan sekadar perusahaan kue biasa. Didirikan pada tahun 1954 di Prefektur Yamanashi, Jepang, Chateraise telah tumbuh menjadi salah satu merek patisserie terbesar dan paling dihormati di dunia.
Dengan lebih dari 500 toko di Jepang dan jaringan internasional yang terus berkembang, Chateraise dikenal karena kualitas produknya yang tinggi, bahan baku alami, dan inovasi dalam dunia pastry dan dessert.
Keberhasilan Chateraise tidak hanya terletak pada produknya yang lezat, tetapi juga pada filosofi perusahaan yang mengedepankan kepuasan pelanggan dan keberlanjutan.
Perusahaan ini selalu berusaha menggunakan bahan baku lokal yang segar dan berkualitas tinggi, sebuah prinsip yang juga akan diterapkan di pabrik barunya di Bekasi.
Pemilihan Bekasi sebagai lokasi pabrik kedua Chateraise di Indonesia bukanlah keputusan yang sembarangan. Bekasi, yang terletak di wilayah metropolitan Jakarta, telah lama menjadi pusat industri manufaktur di Indonesia.
Dengan infrastruktur yang berkembang pesat, akses transportasi yang baik, dan ketersediaan tenaga kerja yang kompeten, Bekasi menawarkan lingkungan yang ideal bagi perusahaan untuk berkembang.
Selain itu, kedekatan Bekasi dengan Jakarta, pusat ekonomi Indonesia, memungkinkan Chateraise untuk lebih mudah mendistribusikan produknya ke seluruh negeri. Hal ini sejalan dengan rencana perusahaan untuk memperluas jaringan ritelnya, termasuk pembukaan toko pertama di salah satu mal ternama di Jakarta.
Salah satu aspek yang paling menarik dari rencana ekspansi Chateraise adalah komitmennya untuk menggunakan bahan baku lokal. Rosan Roeslani menekankan bahwa perusahaan ini berencana mengembangkan manufaktur dengan memanfaatkan sumber daya lokal seperti cokelat, kakao, dan ubi.
Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas produk Chateraise, tetapi juga mendukung perekonomian lokal dengan membuka pasar baru bagi petani dan produsen bahan baku.
Penggunaan bahan baku lokal juga sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk mendorong hilirisasi industri perkebunan. Dengan mengolah bahan baku lokal menjadi produk bernilai tinggi, Chateraise dapat membantu meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Rosan berharap bahwa langkah ini akan menarik lebih banyak investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) ke Indonesia, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.
Rencana ekspansi Chateraise di Indonesia tidak hanya membawa manfaat bagi perusahaan itu sendiri, tetapi juga bagi perekonomian nasional. Pembangunan pabrik baru di Bekasi diperkirakan akan menciptakan ribuan lapangan kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Mulai dari tenaga kerja di pabrik, hingga pekerja di sektor logistik, ritel, dan pertanian, kehadiran Chateraise diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas.
Selain itu, investasi Chateraise juga akan memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik bagi perusahaan asing. Dengan dukungan pemerintah melalui kebijakan yang pro-investasi dan infrastruktur yang terus berkembang, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat manufaktur dan distribusi di kawasan Asia Tenggara.
Keberhasilan Chateraise di Indonesia tidak lepas dari kolaborasi erat dengan mitra lokal, seperti Gobel Indonesia. Chris Kanter, Commissioner Chateraise Gobel Indonesia, dan Rachmat Gobel, Founder Gobel Indonesia, telah memainkan peran penting dalam membawa Chateraise ke pasar Indonesia.
Kolaborasi ini tidak hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang pertukaran pengetahuan dan budaya antara Jepang dan Indonesia.
Rachmat Gobel, yang dikenal sebagai salah satu tokoh bisnis terkemuka di Indonesia, menyatakan bahwa kerja sama dengan Chateraise adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi internasional dapat membawa manfaat bagi kedua belah pihak.
“Kami bangga dapat bekerja sama dengan Chateraise, sebuah perusahaan yang tidak hanya menghadirkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga berkomitmen untuk berkontribusi bagi perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Rencana ekspansi Chateraise di Indonesia adalah kabar baik bagi semua pihak. Bagi konsumen, kehadiran Chateraise berarti lebih banyak pilihan produk berkualitas tinggi dengan rasa yang autentik.
Bagi petani dan produsen lokal, ini adalah kesempatan untuk memasarkan produk mereka ke pasar yang lebih luas. Bagi pemerintah, investasi ini adalah bukti bahwa Indonesia memiliki daya tarik yang kuat bagi investor asing.
Rosan Roeslani menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendukung upaya Chateraise untuk berkembang di Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi perusahaan seperti Chateraise. Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi yang kuat dengan mitra lokal, kami yakin bahwa Chateraise akan sukses di Indonesia,” katanya.
(Rky)