GURINDAM.ID – Setelah bertolak dari Kupang hingga menempuh jarak 440 NM, KRI I Gusti Ngurah Rai-332 (KRI GNR-332) yang tergabung dalam Latihan Multilateral Kakadu 2024 berhasil menyelesaikan Etape II pelayaran Kupang-Darwin dan tiba di Dermaga Kuru HMAS Coonawara Naval Base Darwin, Australia. Sabtu (7/9/2024).
KRI GNR-332 akan mengikuti rangkaian kegiatan di Darwin mulai dari Harbour Phase yang dilaksanakan mulai tanggal 9-12 September, dilanjutkan Sea Phase mulai tanggal 12-19 September dan diakhiri dengan Hot Washup serta Closing Ceremony pada tanggal 19-21 September 2024.
Pada tahap Harbour Phase akan dilaksanakan kegiatan Opening Ceremony, Bilateral Meeting, Sports Day serta Harbour Brief.
KRI GNR dijadwalkan tolak pada tanggal 12 September untuk mengikuti kegiatan Sea Phase seperti latihan GUNEX, ADEX, CASEX dan diakhir dengan Freeplay (DEX dan NEX).
Keikutsertaan TNI AL pada latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan hubungan kerja sama antar negara, menunjukkan eksistensi TNI AL dalam hubungan militer internasional, meningkatkan operasi laut jarak jauh, serta meningkatkan kemampuan TNI AL dalam mendukung kebijakan pemerintah guna mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan implementasi dari Program Prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang menekankan bahwa setiap Prajurit Jalasena Samudera harus memiliki jiwa berdiplomasi di kancah internasional.
“KRI I Gusti Ngurah Rai 332 TNI AL tiba di Dermaga Kuru HMAS Coonawara Naval Base Darwin, Australia, Sabtu (7/9), untuk mengikuti latihan Multilateral Naval Exercise Kakadu 2024,” jelas Kemhan RI (9/9) di Instagram Kemenyan RI.
Dibangun di galangan kapal PT PAL, KRI I Gusti Ngurah Rai 332 diklaim sebagai kapal perang tercanggih Indonesia.
“KRI I Gusti Ngurah Rai 332, kapal tercanggih yang saat ini dimiliki oleh TNI AL memiliki spesifikasi panjang keseluruhan 105,11 meter dan berat 2.365 ton, serta merupakan kapal perang multi mission frigate kelas SIGMA,” jelas PT PAL (12/9/23).
Kapal perang ini merupakan proyek kedua kapal SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) atas hasil kerja sama alih teknologi antara PT PAL dan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda.
Diresmikan pada 30 Oktober 2017 oleh Menhan yang kala itu menjabat, Ryamizard Ryacudu.
Ryamizard pun mengatakan bahwa keberadaan KRI I Gusti Ngurah Rai 332 begitu bermakna bagi Indonesia.
Lebih spesifik, keberadaan kapal perang membantu wujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Keberadaan kapal perang ini dapat menunjukkan terwujudnya Angkatan Laut Indonesia yang berkelas dunia serta terwujudnya Indonesia menjadi poros maritim dunia,” ucapnya, dikutip Kemhan RI (3/11/17).
Masuknya KRI I Gusti Ngurah Rai 332 ke jajaran TNI AL sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) dan Minimum Essential Force (MEF) TNI.
Oleh karena itu, Ryamizard berharap kapal perang ini akan membantu TNI AL menjalankan tugas-tugasnya menjaga wilayah laut Indonesia.
“Saya yakin kapal ini akan memperkuat jajaran TNI AL dan mampu menegakkan keutuhan NKRI dan hukum laut sesuai hukum nasional maupun internasional,” pungkasnya.
Lansir dari Zona Jakarta, Menjadi poros maritim dunia memang cita-cita yang selalu dikejar oleh pemerintah.
“Dengan kepercayaan pemerintah, PT PAL Indonesia sebagai industri strategis pertahanan nasional turut mendukung visi Indonesia menjadi poros maritim dunia yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Di mana salah satu pilarnya menjelaskan akan pentingnya membangun kekuatan pertahanan maritim yang memiliki efek gentar,” ujar CEO PT PAL, Kaharuddin Djenod.
(SK)