GURINDAM.ID- Dalam upaya meningkatkan keamanan siber di lingkungan militer, Huawei dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar pelatihan khusus bagi personel TNI AU. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital dan pengetahuan tentang teknologi keamanan siber terkini, sehingga TNI AU dapat lebih siap menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks.
Pelatihan yang berlangsung di Gedung Pramanasala, Sekolah Komando Kesatuan TNI AU (SEKKAU) Halim Perdanakusuma, merupakan implementasi nota kesepahaman (MoU) antara Huawei dan BSSN dalam memperkuat kapasitas dan wawasan keamanan siber talenta digital di Indonesia, termasuk para personel militer di TNI AU.
Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, mengapresiasi dedikasi dan niat baik Huawei untuk berbagi wawasan dalam rangka penguatan literasi dan kompetensi digital di bidang keamanan siber di lingkungan TNI AU.
“Keamanan siber menjadi tanggung jawab seluruh stakeholder ekosistem digital, tak terkecuali TNI AU. Pelatihan yang diinisiasi oleh Huawei ini patut diapresiasi tinggi karena bertujuan untuk menjawab tantangan keamanan siber yang kompleks dan terus berkembang,” ujar Hinsa Siburian.
Menyadari pentingnya penguatan kapasitas dan wawasan para personelnya, Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklatau) Marsekal Madya (Marsdya) TNI Dr. Arif Mustofa, M.M., CGRE menyambut baik pelaksanaan pelatihan keamanan siber yang digelar Huawei-BSSN.
Upaya meningkatkan literasi keamanan siber, terkhusus di lingkungan TNI AU, amatlah penting mengingat semakin kompleksnya ancaman keamanan di era digital saat ini.
Harapannya melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan digital ini, kita semua, termasuk personel TNI AU, dapat lebih waspada dan mampu menghadapi tantangan keamanan digital dengan lebih baik serta memahami berbagai jenis ancaman siber, cara pencegahan, dan penanganan ancaman siber.
“Kami mengapresiasi inisiatif Huawei yang mau berbagi pengetahuan dan mengenalkan solusi teknologi majunya dalam kolaborasi multi pihak ini. TNI AU akan terus mengeksplorasi solusi inovatif terkini dalam mengantisipasi serangan siber dan menyambut jalinan kolaborasi yang produktif di masa mendatang,” katanya.
Kepala Dinas Informasi dan Pengolahan Data TNI Angkatan Udara (Kadisinfolahtaau) Marsekal Madya TNI Dr. Arif Mustofa, M.M., CGRE, Dankodiklatau, menyambut positif pelaksanaan pelatihan keamanan siber yang diselenggarakan oleh Huawei dan BSSN.
Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya meningkatkan literasi digital di lingkungan TNI AU untuk menghadapi kompleksitas ancaman siber di era digital.
“Dengan pemahaman yang lebih baik tentang ancaman siber dan cara menghadapinya, kita dapat menjaga keamanan data dan sistem pertahanan negara,” ujar Marsdya Arif.
Sementara itu, Syarbeni, Cyber Security and Privacy Officer (CSPO) Huawei Indonesia, mengatakan, Tak hanya konektivitas antara ekonomi dan digital, namun aspek keamanan dan privasi juga perlu diperhatikan untuk keberlangsungan bisnis.
Untuk mewujudkan hal tersebut, peran Digital Trust Framework (DTF) dalam membangun digital trust atau kepercayaan pengguna dalam berinteraksi dan bertransaksi secara digital menjadi hal yang fundamental, mengingat berbagai tantangan dan risiko keamanan digital juga meningkat seiring dengan masyarakat yang semakin terdigitalisasi.
“Keamanan siber merupakan fondasi utama terbentuknya kepercayaan publik terhadap teknologi digital. Guna memperkuat fondasi tersebut, Huawei berinisiatif menjalin kolaborasi multi pihak dalam berbagi ilmu dan pengetahuan digital secara mendalam yang mencakup aspek People, Process, dan Technology (PPT),” urai dia.
Pelatihan keamanan siber yang digelar oleh Huawei dan BSSN bersama Kodiklat TNI AU ini merupakan gelaran perdana yang melibatkan 500 peserta. Dengan tema “Menghadirkan Digital Trust in the Digital Era”, Huawei dan BSSN ingin meningkatkan kewaspadaan keamanan siber untuk memperkuat kepercayaan digital publik terhadap ekosistem digital Tanah Air.
(Pen)