TANJUNG PINANG – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo direncanakan melakukan kunjungan kerja ke Kota Tanjungpinang pada 23 Januari 2023 dalam rangka kunjungan ke Pulau Penyengat dan meresmikan Pasar Pelantar.
Rencana ini dibenarkan oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. Hanya saja, ia belum memberikan tanggal pasti kapan Presiden tiba di Tanjungpinang
“Rencana kedatangan Pak Presiden ke Tanjungpinang mau ke Pulau Penyengat. Dalam waktu dekat ini,” sebut Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, kepada media Senin (22/01/2024).
Disisi lain, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Zulhidayat menyampaikan Untuk tanggal menunggu arahan selanjutnya dari sekretaris negara. “yang jelas kemungkinan besar masih dalam bulan Januari 2024,” jabarnya, Kamis (18/1/2024)
Zulhidayat, mengatakan beberapa persiapan telah dilakukan menyambut orang nomor satu di Indonesia itu, mulai dari gotong royong bersama FKPD dan masyarakat di Pulau Penyengat dan mempersiapkan pasar baru yang baru saja selesai dibangun berganti nama menjadi Pasar Puan Encik Perak.
Gubernur Ansar menyatakan bahwa, pembangunan Revitalisasi Pulau Penyengat dan Pasar Baru yang dilakukan oleh Presiden memiliki andil yang besar, melalui Bappenas maupun instansi terkait.
Pemerintah Kota Tanjung Pinang telah mengatur persiapan menyambut orang nomor satu di Indonesia itu, mulai dari gotong royong bersama di Pulau Penyengat dan mempersiapkan pasar baru yang baru saja selesai dibangun berganti nama menjadi Pasar Puan Encik Perak.
“Bersama FKPD kami sudah melakukan goro bersama masyarakat di Pulau Penyengat,” sambung dia.
Meksi demikian, Zulhidayat belum dapat memastikan tanggal kedatangan Presiden RI ke Tanjungpinang, yang pasti masih dalam bulan Januari 2024.
Begitu juga dengan lokasi yang akan dikunjungni saat ini yang jelas baru dua lokasi tersebut, sementara tempat lainnya di Tanjungpinang masih menunggu konfirmasi dan arahan dari sekretaris negara (Setnag).
“Ada beberapa usulan lokasi yang sedang menunggu verifikasi lebih lanjut,” ujarnya.
Gurindam Dua Belas adalah suatu karya sastra yang dibuat pujangga Raja Ali Haji, seorang sastrawan dari tanah Melayu itu. Karya sastra Gurindam Dua Belas berbahasa Melayu Kuno dengan ciri khas banyaknya istilah tasawuf, kata-kata kiasan dan metafora.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) gurindam adalah sajak yang terdiri dari dua baris yang berisi petuah atau nasihat.
Adapun, gurindam juga merupakan puisi lama yang terdiri dari dua bait. Dalam tiap baitnya terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama dan menjadi satu kesatuan yang utuh.
Biasanya baris pertama berisikan masalah sedangkan baris kedua berisi jawaban atau akibat dari masalah tersebut. Berdasarkan sejarahnya gurindam pertama kali dibawa oleh orang Hindu atau pengaruh dari sastra Hindu. Gurindam berasal dari bahasa India yaitu kirindam yang berarti perumpamaan.
Menurut catatan, Raja Ali Haji lahir pada tahun 1809 di Pulau Penyengat, waktu itu masih daerah Riau. Ia merupakan seorang sejarawan, cendekiawan, dan penulis terkenal yang memimpin kebangkitan sastra dan budaya Melayu pada abad ke-19.
Dikenal sebagai ulama, sejarawan, pujangga, Raja Ali Haji dengan kemampuan intelektualnya telah menghasilkan beberapa karya monumental sebagai pengabdian pada bangsa dan Negara.
(Dia)
