ANAMBAS, GURINDAM.ID- Setiap orang tua tentu akan memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Tak hanya soal nafkah, orangtua juga rela melakukan apapun untuk membiayai pendidikan sang anak hingga di jenjang yang tertinggi.
Hal ini yang juga dilakukan oleh seorang penjual gorengan di daerah Tarempa, Kabupaten Anambas. Tak pantang menyerah, Marzilah bersama suaminya Abdul Haris mampu membiayai anaknya hingga perguruan tinggi.
Berkat ketekunan dan semangat pantang menyerah mengais rizki, akhirnya gorengan terkenal dan laris dibeli pelanggan.
Ia menyebut, sudah tujuh tahun berjualan gorengan Seperti pisang goreng, tahu-tempe, bakwan dan pisang goreng.
“Alhamdulillah, berkat usaha gorengan di pinggir jalan, anak kami ada empat yang dua orang bisa kami kuliahkan juga,” sebut Marzilah.
Pasutri ini setiap harinya berjualan di depan Toko Kedai Kopi Tapa. Biasanya mulai berjualan dari siang hingga sampai malam.
Adonan gorengan Marzilah sangat terkenal, bahkan dirinya masih tetap mempertahankan citra rasa tidak berubah bahkan harga jual hanya dibandrol 1.000 rupiah per goreng. Terkecuali tahu, tiga seharga Rp10 ribu.
Ditengah kesibukan melayani pembeli dirinya masih meluangkan waktu menceritakan aktifitasnya sesekali nadanya keluh atas naiknya sebagian bahan pokok yang digunakannya.
“Kemarin harga minyak goreng ampun sudah tinggi sekali, belum lagi telor, dan sayuran,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahan baku membuat jemput-jemput. Diantaranya, pisang, tepung, gula pasir dan sedikit garam. Semua bahan dicampur dan di goreng di minyak goreng.
Dituturkannya, per hari omzetnya sekitar Rp1,6 juta. Dari penerimaan ini, dihabiskan membeli berbagai kebutuhan sebagai modal bahan pisang membuat jemput-jemput dia mengaku sehari bisa 10 Kg. Sedangkan pisang goreng sekitar 20 Kg.
Selain itu, tahu bisa 100 bungkus per hari, tempe 50 batang per hari. Rasanya sangat enak, gurih dan lembut, tak ayal dagangannya lumayan dinikmati warga.
“Saya tidak punya duka dalam berdagang ini, semua saya jalani dengan ikhlas,” sebutnya.
Saat ini kata dia, Walau lokasi berjualan sampai saat ini masih menumpang di tempat orang. Meski demikian, tidak dikenakan biaya sewa. “Hanya membayar biaya listrik saja,” sebutnya.
Kabar terbaru Pemerintah mendorong kemudahan akses permodalan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akses pembiayaan bagi pelaku usaha di sektor informal dipermudah.
Disinggung mengenai bantuan pemerintah, ia mengaku telah dua kali. Serta pernah di data diberikan gerobak namun sampai saat ini belum.
“Pernah di data, infonya bantuan gerobak jualan tapi sampai saat ini belum terealisasi,” ucap Marzilah juga lagi berusaha menabung berniat umroh dan tunaikan rukun islam yang ke lima naik haji.
(Ignnews/grd)
Anambas, Gurindam.id - Babinsa Koramil 07/Palmatak, Sertu M Hasibuan melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan… Read More
GURINDAM.ID- Panglima Koops Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M., memimpin Serah… Read More
Anambas, Gurindam.id - Babinsa Koramil 07/Palmatak, Koptu Suhendra melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan mendampingi… Read More
Anambas, Gurindam.id - Babinsa Koramil 07/Palmatak, Praka Robi Chairul melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan… Read More
NATUNA - Haji Muhamad Rudi waktu luang dari kunjungan kerja dipulau Natuna menghadiri pelaksanaan Musabaqoh… Read More
GURINDAM.ID- Panglima Komando Armada (Pangkoarmada III) Laksamana Muda TNI Hersan, memimpin upacara Serah Terima Jabatan… Read More
This website uses cookies.
Leave a Comment