Kolom Fiam Mustami
GURINDAM.ID- JAMBI, kota yang banyak menyimpan kenangan, Di awal tahun 2000 an saya seringkali ditugaskan ke kota Jambi sebagai sekeretaris pelaksana orgasnisasi paguyuban Kekerabatan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).
Di kota itu yang dialiri sungai, namanya Batanghari, menyimpan sejarah peradaban Melayu dan Islam. Keseringan ke kota itu atas kebaikan hubungan kekeluargaan dengan H. Armynal Patitoi Daeng Maufe, SH pensiunan Jaksa, beliau berasal dari tana Sengkang Sulawesi Selatan.
Beliau, sosok menyenangkan penuh dengan humor dan memahami filisofi lontara Bugis/ paseng paseng to riolo. Dimusyawarahkan menjadi ketua/ punggawa KKSS pertama yang memiliki usaha peternakan ayam petelur.
Oma, isteri pak Armynal selalu menghidangkan menu khas Bugis/nasu nasu ogi. Selain Opa panggilan dari anak anak cucunya, saya juga akrab dengan H.M. Bakri, pengusaha/ tokoh muda yang dipercai Mengururus hungan eksternal organisasi yang saat ini menjadi generasi penerus sebagai Ketua KKSS.
Anggota yang terhormat dari fraksi PAN utusan Jambi dua periode. Pada saat itu, digelar penyematan nama gelar kepanutan Daeng Mamase/Kemurahan Hati kepada Gubernur Zulkifli Nurdin.
Dan Daeng Malebbi/Agung kepada isterinya, Monawarah Malebbi ini, orang Bugis menyebutnya Maogi ogi.
Perhelatan gelar nama kepanutan itu dihadiri oleh tokoh KKSS, Moh Jusuf Kalla dan artis penyanyi mutiara dari timur; Andi Meriem Mattaslatta.
Hubungan kekerabatan/ kekeluargaan dengan Gubernur itu, KKSS jambi sering melakukan perhelatan di rumah jabatan yang menghadap sungai Batanghari.
Jambi Kini.
SEKITAR dua puluh tahun saya baru rmelihat kembali kota jambi yang sudah tiga kaki pergantian gubernur.
Saya mendarat di bandara Sultan Thaha yang bertararaf internasional. Selain bandara yang megah itu, juga terbangun jembatan baru yang menghubungkan ke Jambi seberang, diberi nama Gentala Arasy dan lain lain bangun perkan toran dan gedung hiburan Interstudio.
Di perjamuan rumah jabatan itu, saya menikmati dua menu yang khas yaitu Gule Patin/ nasu bale yang padat lemaknya dan Udang Gala/ udang besar yang dimasak dengan garam.
Kedua menu lauk itu dari muara jambi dan saya menikmatinya. Ke Jambi saya ke perkampungan orang bugis, Tangkit Baru yang hidup bercocok tanam.
Ke Jambi kali ini untuk bersilaturahmi dengan keluarga calon besan, puteri saya Siti Nuraila Psi yang sudah 3 tahun bekerja Interstudio Jambi. Dari timur negeri tana Sawerigading, Nenyambung silaturahmi dengan kerabat Opu Daeng Bersaudara di negeri Melayu.
Resort Rumah Kito Jambi 11 September 2021.