Presiden Jokowi Soroti Kinerja Ansar, Gara-Gara Serapan APBD Rendah

KEPRI, GURINDAM.ID – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyoroti kinerja Gubernur Kepri Ansar Ahmad untuk serius dalam mengeluarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021.

Pasalnya, dalam kunjungannya ke Pulau Bintan, Jokowi terkejut saat mengetahui serapan APBD Kepri hingga bulan April lalu baru mencapai 10,08 Persen. Hal ini ditambah dengan lagi dengan kondisi pertumbuhan ekonomi Kepri yang masih dibawah dari standar nasional. Hanya mencapai -1,19 persen.

Selain itu, Jokowi kesal dengan Provinsi Kepri yang saat ini masih mementingkan belanja pegawai.

“Yang saya liat saat ini yang tinggi baru belanja pegawai,” ujar Presiden Joko Widodo, Rabu, (19/5/2021).

Mantan Wali Kota Solo itu menambahkan jika minimnya realisasi belanja pada triwulan I akan berpengaruh terhadap meningkatnya inflasi di Kepulauan Riau.

“Yang namanya perputaran uang di suatu daerah sangat menentukan bagi pertumbuhan ekonomi. Saya ingatkan agar menyegerakan belanja APBD,” kata Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, Arif Fadillah mengatakan usai kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pulau Bintan, pihaknya akan fokus berkerja dan memperbaiki catatan buruk yang dilontarkan oleh Presiden.

“Kita langsung kerja, langsung evaluasi,” ujar Arif singkat.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi, Sudirman Hadisaputro menilai serapan anggaran APBD per April 2021 sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi secara makro.

“Sehingga pembangunan ke depan yang telah dianggarkan akan terhambat. Kita kasihan dengan masyarakat,” ujar Sudirman.

Ia melanjutkan, jika hal ini dibiarkan terus menerus, maka dapat dipastikan akan menghambat pembangunan yang telah dirancang sejak awal.

“Bisa-bisa nanti pada tahun 2022, Pemerintah Pusat pasti enggan menggelontorkan banyak dana APBN ke Kepri ini. Karena minimnya serapan APBD,” tegas Sudirman. (grd)

NEWS VIDEO: