GURINDAM.ID- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa berpeluang besar menjadi Panglima TNI berikutnya menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Demikian dikatakan Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon sebagaimana lansir dari Kompas TV, Jumat (28/5/2021).
Effendi Simbolon blak-blakan mengutarakan niat atas dukungan pada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menduduki orang nomor satu di militer tersebut.
Namun, Effendi Simbolon juga mengungkapkan, bahwa semua pimpinan matra TNI, baik Angkatan Laut dan Angkatan Udara juga berpeluang menjadi Panglima TNI yang baru.
“Saya kira suksesi panglima TNI yang akan berakhir memang 3 kepala staf (matra TNI) semua memiliki peluang,” jelas Effendi Simbolon dalam keterangannya di Gedung Parlemen, Jumat (28/5).
Menurut Effendi Simbolon, ketiga pimpinan matra TNI memiliki kemampuan mumpuni untuk menjadi Panglima TNI yang baru.
Kalau dilihat dari sisi kemampuan, mereka semua saya kira kemampuannya berada di atas rata-rata,” jelas Effendi Simbolon.
Seperti diketahui, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo baru dilantik Presiden Jokowi pada 20 Mei 2020.
Politikus PDIP ini mengakui, Jenderal Andika Perkasa, yang telah menjabat selama dua tahun lebih, siap dan punya peluang terbesar menjadi Panglima TNI.
“Apakah Jenderal Andika Perkasa lebih berpeluang, saya kira iya,” tegasnya
Namun, keputusan soal pemilihan Panglima TNI baru ini tetap berada di tangan Presiden Jokowi.
“Tetapi, berpulang lagi kepada Presiden untuk melihat apakah saat ini dan saat yang akan datang dibutuhkan figur kepemimpinan Jenderal Andika untuk memimpin TNI yang terdiri dari 3 matra,” ungkapnya.
“Kalau dari sisi persyaratan, kepatutan dan seluruh persyaratan lainnya dari sosok Jenderal Andika sudah sangat mumpuni,” sambungnya.
Politikus PDIP itu juga mendorong pergantian Panglima TNI lebih cepat berjalan pada tahun ini.
“Lebih cepat lebih baik, agar bisa terjadi restart atau bangkitnya kembali sistem pertahanan negara yang menjadi komponen utama adalah TNI,” jelasnya.
Menurutnya, TNI perlu melakukan banyak pembenahan agar menguatkan pertahanan negara.
Effendi Simbolon membeberkan, bahwa sosok Panglima TNI yang baru ini, perlu memunculkan sinergi antara ketiga matra TNI dengan Kementerian Pertahanan serta Menteri Pertahanan.
Banyak sekali yang harus dibenahi. Dan ini harus sinergi dengan Kementerian Pertahanan, jangan jalan sendiri-sendiri,” ungkapnya.
“Kalau Jenderal Andika Perkasa diberi kesempatan menjadi Panglima TNI saat ini, maka akan ada waktu. Kurang lebih ada 2 tahun melakukan pembenahan yang total,” kata Effendi Simbolon.
Jejak Langkah Andika
Dihimpun dari Garuda Militer, Perjalanan Karier Andika Perkasa cukup moncer di TNI. Lulus Akademi Militer pada 1987, Andika mengawali kariernya sebagai Komandan Peleton Grup 2/Para Komando, Kopassus. Sejak itu, Andika lebih banyak bergelut di tubuh Kopassus, pasukan elite di Angkatan Darat.
Ia sempat menjadi Komandan Tim 3 Satuan Penanggulangan Teror atau Sat Gultor 81 Kopassus. Andika pernah diperbantukan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menangkap gembong teroris Umar Al Faruq di Bogor.
Andika juga pernah bertugas di Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD dan Sekretaris Pribadi Kepala Staf Umum TNI.
Cerdas cemerlang dalam mengambil keputusan sehingga Andika mengenyam berbagai pendidikan, tak hanya di bidang militer.
Ia mendapat gelar sarjana ekonomi hingga doktor dari George Washington University, Amerika Serikat.
Andika juga mengenyam berbagai pendidikan militer dari AS, seperti The Military College of Vermont, Norwich University dan National Defense University.
Menantu mantan Kepala BIN, Hendropriyono, dirinya pernah menjabat Komandan Komando Resimen Induk Komando Daerah Militer Jaya dan Komandan Komando Resor Militer 023/Kawal Samudera, Sibolga, Sumatera Utara, pada 2012.
Pada 2016, Andika Perkasa diangkat menjadi Panglima Kodam XII Tanjungpura. Kemudian, pada Januari 2018, Andika melepas jabatan sebagai Pangdam untuk menempati jabatan baru sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AD.
(Ria/jrg)