GURINDAM.ID – Sebuah operasi kemanusiaan besar-besaran bergerak cepat dan tuntas. Di bawah komando langsung Panglima Tertinggi Angkatan Laut, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, seluruh jajaran TNI AL menjalankan instruksi dengan prinsip “gerak tuntas” Operasi Militer Selain Perang (OMSP) untuk menanggulangi bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, pun berubah menjadi pusat logistik dan komando solidaritas nasional yang tak pernah tidur.
Menerjemahkan langsung perintah Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, Kolinlamil telah dimobilisasi sebagai nerve center penyaluran bantuan. Prinsip “gerak tuntas” terlihat dalam setiap detil, koordinasi yang presisi, rantai pasok tanpa jeda, dan distribusi yang terukur.
Sejak dini hari hingga larut malam, halaman markas besar ini menjadi saksi bisu gelombang kemanusiaan. Truk-truk logistik TNI AL, kapal cepat, serta konvoi kendaraan donatur masyarakat berdatangan silih berganti membawa sembako, air bersih, pakaian, tenda, obat-obatan, dan perlengkapan bayi.
Ini bukan sekadar pengumpulan bantuan, melainkan operasi militer untuk kemanusiaan yang menunjukkan kemampuan logistik dan komando TNI AL di bawah pimpinan terbaiknya.
Di garis depan, Panglima Kolinlamil Laksda TNI Rudhi Aviantara I.H., S.E., M.Si., M.Tr.(Han)., CHRMP., memastikan setiap arahan pimpinan dijalankan secara sempurna. Dengan semangat yang menyala, beliau terus memompa motivasi seluruh personel dan relawan dengan slogan operasional yang viral:
“Berbakti tanpa tapi, lakukan tanpa nanti, semangat tanpa tepi, berdoa tanpa henti.”
Filosofi ini menjadi roh dari “gerak tuntas” itu sendiri, mendorong efisiensi, menghilangkan keraguan, dan memastikan bantuan sampai tepat waktu kepada yang membutuhkan.
Kekuatan Laut Dikerahkan, Bantuan Dikirim via Jalur Laut dan Udara
“Gerak Tuntas” Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali diwujudkan dengan mengerahkan aset-aset strategis TNI AL. Kapal Angkut Tank (KAT) dan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dengan kapasitas muat besar disiagakan untuk mengangkut logistik dalam skala masif melalui jalur laut, menembus wilayah yang akses daratnya terputus. Tak hanya itu, helikopter dan pesawat angkut TNI AL juga dikerahkan untuk airdrop dan pengiriman cepat ke lokasi-lokasi terisolir.
“Ini adalah bentuk nyata dari perintah ‘gerak tuntas’. Tidak ada waktu untuk ditunda. Setiap kapal, setiap helikopter, dan setiap prajurit digerakkan dengan satu tujuan: meringankan penderitaan saudara-saudara kita,” tegas seorang perwira operasi di Kolinlamil.
Pemandangan di Kolinlamil adalah gambaran sempurna sinergi TNI-Rakyat. Para prajurit dengan disiplin tinggi mengatur sistem logistik, sementara ribuan relawan dari berbagai elemen masyarakat membantu proses sorting, packing, dan loading.
Semua bekerja dalam satu sistem terpadu, mencerminkan efektivitas komando yang jelas dan kepemimpinan yang inspiratif dari Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.
Hingga saat ini, puluhan ton bantuan telah didistribusikan dalam gelombang pertama. Posko komando di Kolinlamil terus beroperasi 24 jam, memantau perkembangan lapangan dan mengatur gelombang distribusi berikutnya.
Fase operasi tidak hanya berhenti pada tanggap darurat, namun telah menyiapkan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana, menunjukkan bahwa “gerak tuntas” juga berarti pendampingan hingga pulih sepenuhnya.













