NATUNA – Suasana hangat dan penuh tawa mewarnai Pangkalan Ojek Hijau Natuna pada Kamis pagi (16/10/2025). Bukan sekadar razia atau imbauan formal, kedatangan IPTU Erwan Toni, Kasat Lantas Polres Natuna, beserta jajarannya kali ini lebih menyerupai silaturahmi antar-sahabat lama.
Kegiatan bertajuk “Polantas Menyapa” ini digelar untuk membangun kesadaran berlalu lintas secara langsung dari hati ke hati.
Dalam pertemuan yang berlangsung mulai pukul 08.30 WIB itu, IPTU Erwan Toni tidak hanya menyampaikan himbauan standar. Dengan pendekatan yang komunikatif dan penuh empati, ia mengajak seluruh driver ojek pangkalan untuk menjadi pelopor keselamatan di jalan raya.
“Bapak-bapak dan rekan-rekan driver adalah ujung tombak transportasi di Natuna. Setiap hari, keluarga kami, anak-anak kami, dipercayakan untuk diantar oleh Bapak-bapak. Karena itu, keselamatan Bapak-bapak di jalan adalah yang utama,” ujar IPTU Erwan Toni dalam sambutannya yang disambut antusias oleh para driver.
Pesan utama yang disampaikan berfokus pada tiga hal, Stop Pelanggaran, Stop Kecelakaan, dan Tertib Lalu Lintas.
Namun, pesan ini dikemas dalam bahasa yang mudah dicerna dan diselingi dengan dialog interaktif, menekankan bahwa aturan lalu lintas dibuat bukan untuk membebani, melindungi nyawa.
“Kita semua ingin pulang dengan selamat kepada keluarga. Helm bukan untuk saya, tapi untuk istri dan anak yang menunggu di rumah. Pelan-palan bukan karena takut tilang, tapi karena kita sayang nyawa,” tambahnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh 14 personel Satlantas Polres Natuna yang turun langsung berbaur dengan para driver.
Mereka tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga mendengarkan keluh kesah dan masukan dari para pengemudi ojek mengenai kondisi lalu lintas di Natuna. Interaksi ini menciptakan dinamika dua arah yang sangat positif, mengikis jarak antara penegak hukum dan masyarakat.
Kehadiran personel yang lengkap, mulai dari AIPDA Februanton Panggabean hingga BRIPDA Harley Sianturi, menunjukkan komitmen kuat jajaran Satlantas Polres Natuna untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan ini jauh lebih dalam daripada sekadar angka statistik. Tujuannya adalah menciptakan keamanan, kenyamanan, dan kepercayaan masyarakat Natuna dalam berkendara.
Dengan menjadikan para driver ojek sebagai mitra dan agen perubahan di jalan raya, diharapkan tercipta budaya tertib lalu lintas yang berkelanjutan.
Langkah humanis seperti “Polantas Menyapa” ini membuktikan bahwa upaya menekan angka kecelakaan tidak selalu melalui penindakan, tetapi bisa dimulai dengan pendekatan kekeluargaan dan edukasi yang konsisten.
(HMS)
