SAMUDRA HINDIA – Sebagai bagian dari Latihan Praktik Kartika Jala Krida (Lattek KJK) 2025, Taruna Akademi TNI AL (AAL) Angkatan ke-72 bersama peserta ASEAN Plus Cadet Sail (APCS) 2025 mendapatkan pelatihan langsung tentang peran layar di atas KRI Bima Suci saat melintasi Samudra Hindia.
Kegiatan ini dilaksanakan Jumat (8/8) untuk meningkatkan pemahaman keangkatanlautan sekaligus memperkuat kerja sama internasional.
Pelatihan ini bertujuan mempraktikkan ilmu yang diperoleh selama pendidikan di AAL sekaligus memperkenalkan teknik layar tradisional kepada para kadet dari berbagai negara.
Sebelum turun lapangan, seluruh peserta menerima briefing mendalam dari perwira KRI Bima Suci, termasuk simulasi dan teori dasar peran layar dalam operasi kapal layar modern.
Dalam sesi praktik, para kadet dikenalkan dengan 26 layar dan tiga tiang utama KRI Bima Suci, yang masing-masing memiliki makna filosofis, tiang Tanggap, Simbol kewaspadaan, tiang Tanggoo, lambang ketangguhan, tiang Trengginas, representasi kelincahan.
Di bawah bimbingan pelatih, para peserta secara bergantian menjalankan peran layar, menunjukkan kedisiplinan dan kerja sama tim yang menjadi ciri khas prajurit TNI AL.
Kegiatan ini tidak hanya fokus pada pelatihan teknis, tetapi juga menjadi bagian dari misi diplomasi maritim TNI AL.
Sejalan dengan arahan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, APCS 2025 berperan sebagai ajang mempererat hubungan dengan angkatan laut negara-negara ASEAN dan mitra strategis.
Melalui pengalaman langsung di KRI Bima Suci, para kadet tidak hanya mengasah kemampuan teknis, tetapi juga memahami nilai-nilai kelautan, seperti kepemimpinan, kerja sama, dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan di laut lepas.
“Latihan ini adalah bekal berharga untuk menjadi perwira yang andal, baik secara profesional maupun mental,” tegas salah satu pelatih KRI Bima Suci.
(Gea/pen)
