GURINDAM.ID – Pemerintah Kabupaten Natuna mengambil langkah signifikan dalam transformasi pengelolaan data desa dengan menyelenggarakan Rapat Koordinasi Program Pembinaan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) pada Rabu, 31 Juli 2024. Rapat ini menjadi tonggak penting dalam upaya mewujudkan Satu Data Indonesia di tingkat desa, yang diharapkan dapat mendorong perencanaan pembangunan yang lebih tepat sasaran dan berbasis bukti.
Program Desa Cantik merupakan inisiatif nasional yang digagas oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk meningkatkan kualitas data di tingkat desa. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas perangkat desa dalam mengelola data, tetapi juga melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses pengumpulan dan pemanfaatan data.
Dalam rapat koordinasi yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk BP3D, BPS, Dinas Komunikasi dan Informatika, serta perwakilan desa, dibahas berbagai aspek penting terkait implementasi program Desa Cantik di Kabupaten Natuna.
Kepala BP3D Kabupaten Natuna, Mustofa, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyukseskan program ini.
“Desa Cantik bukan hanya tanggung jawab satu instansi, tetapi menjadi tugas bersama seluruh pemangku kepentingan. Kita harus bersinergi untuk memastikan bahwa program ini berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Dihubungi Gurindam.id, Kepala BPS Natuna, Wahyu Dwi Sugianto mengatakan, Tujuan umum dari program ini adalah untuk meningkatkan literasi, kesadaran dan peran aktif perangkat desa/kelurahan dan masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan statistik. “Tujuan berikutnya yaitu Standardisasi Pengelolaan Data Statistik untuk menjaga kualitas dan keterbandingan indikator statistik,” ujarnya.
Selanjutnya adalah optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan data statistik sehingga program pembangunan di desa/kelurahan tepat sasaran. Tujuan yang terakhir adalah untuk membentuk agen agen statistik pada level desa/kelurahan.
Melalui program Desa Cantik, diharapkan desa-desa di Natuna dapat menghasilkan data yang akurat dan terpercaya mengenai berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti demografi, ekonomi, sosial, dan lingkungan.
“Data ini nantinya dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan strategis, baik di tingkat desa maupun kabupaten,” ujarnya.
Selain itu, program Desa Cantik juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk lebih memahami pentingnya data dan bagaimana data dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup warga.
Melalui berbagai kegiatan pelatihan dan sosialisasi, masyarakat akan diberikan pengetahuan dan keterampilan dalam pengumpulan, pengolahan, dan analisis data.
Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan dalam program Desa Cantik antara lain pelatihan Sistem Informasi Desa (SID), pembentukan kelompok kerja statistik desa, serta lomba inovasi data desa. “Dengan adanya kegiatan-kegiatan baik litaris statistik, diharapkan akan tumbuh kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan data desa,” ujar Wahyu Dwi Sugianto.
Dimana sebelumnya, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Natuna selaku pembina data statistik bersama BPS telah melakukan pemantauan kriteria, sehingga terpantau Desa Limau Manis terpilih menjadi Pembinaan Desa Cantik.
Program Pembinaan Desa Cantik ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas desa/kelurahan dalam mengidentifikasi kebutuhan data dan potensi yang dimiliki desa dalam rangka mendukung program kegiatan pemerintah.
Keberhasilan program ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas data desa, tetapi juga akan mendorong terwujudnya Satu Data Indonesia yang menjadi landasan bagi pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
(Rik)