Indonesia Juara Umum Olimpiade Matematika di Singapura, Borong 115 Medali Emas

Indonesia dinobatkan sebagai Juara Umum dalam kompetisi bergengsi Singapore International Mathematics Olympiad Challenge (SIMOC) 2024
Indonesia dinobatkan sebagai Juara Umum dalam kompetisi bergengsi Singapore International Mathematics Olympiad Challenge (SIMOC) 2024

SINGAPORE – Lagu kebangsaan Indonesia Raya bergema di Star Theatre, Singapura, saat tim Indonesia dinobatkan sebagai Juara Umum dalam kompetisi bergengsi Singapore International Mathematics Olympiad Challenge (SIMOC) 2024. Prestasi gemilang ini ditandai dengan raihan 115 medali emas dan tujuh gelar overall champion.

 

Kontingen Indonesia, yang merupakan kontingen terbesar dengan 456 pelajar SD hingga SMA, berhasil mengungguli tim-tim kuat lainnya, termasuk Malaysia yang menempati posisi kedua dan tuan rumah Singapura di posisi ketiga.

 

Para pelajar dari 42 negara dengan total peserta dua ribu pelajar yang berlaga selama empat hari. Kemenangan Indonesia diraih melalui perjuangan keras para pelajar berbakat yang telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam bidang matematika. Mereka berhasil menaklukkan soal-soal sulit dan bersaing dengan ratusan peserta dari berbagai negara.

 

“Kami sangat bangga dengan prestasi anak-anak Indonesia di ajang SIMOC 2024 ini. Ini adalah bukti bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang matematika,” ujar Suryo Pratomo, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Singapura, di Star Theatre, melalui keterangan, Kamis (25/7/2024).

 

Singapore International Math Olympiad Challenge (SIMOC) adalah kompetisi tahunan bergengsi yang mempertemukan para penggemar matematika muda dari seluruh dunia.

 

Dengan tujuan utama untuk membina dan mempromosikan bakat matematika, SIMOC berfungsi sebagai platform global bagi siswa untuk memamerkan keterampilan mereka dan berinteraksi dengan teman-teman sebaya dalam semangat kompetisi yang bersahabat.

 

”SIMOC berbeda dari kompetisi matematika lainnya melalui struktur uniknya, yang terdiri dari tiga babak: Kompetisi Individu, Kompetisi Tim, dan Tantangan Math Warriors,” jelas Henry Ong, pendiri sekaligus ketua panitia SIMOC.

Format ini mendorong peserta untuk unggul dalam pemecahan masalah secara individu sekaligus mendorong kolaborasi dan kerja sama tim di antara para kontestan.

Sebelum mengikuti SIMOC, siswa harus melalui proses kualifikasi terlebih dahulu di negara masing masing. Untuk mengikuti SIMOC, siswa minimal harus mendapatkan Bronze ke atas pada kualifikasi kompetisi di level nasional atau regional.

Enam pelajar Indonesia mendapatkan kesempatan berlaga pada babak utama langsung dengan beasiswa dari SIMOC.

Tujuh pelajar Indonesia juga menjadi overall champion pada kategori-kategori utama, sehiongga tampak dominan di panggung utama.

“Ini menunjukkan bahwa Indonesia menunjukkan dominasinya, setidkanya pada level regional, pada ajang kompetisi matematika,” ujarnya.

Suryo Pratomo berharap, setelah mengikuti SIMOC, siswa bisa mengikuti kompetisi global lainnya, “kita harapkan pada ajang IJMO di Turki pada bulan Desember para siswa bisa ikut,” tambahnya.

(Riky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *