ACEH TAMIANG – Di saat akses darat terputus akibat bencana banjir dan tanah longsor, kehadiran dan kemampuan tempur TNI AL dialihfungsikan menjadi “jantung” logistik kemanusiaan.
Hari ini, sebuah Helikopter Panther TNI AL, HS-1311 AS 565 MBe, menjadi penjembatan harapan dengan mendarat langsung di wilayah terdampak Aceh Tamiang untuk mendistribusikan bantuan darurat, Kamis (4/12).
Helikopter yang berpangkalan di KRI dr. Soeharso-990 tersebut tidak sekadar terbang, tetapi eksekusi tepat sasaran.
Dua sorti operasi berhasil diselesaikan dengan sempurna, menurunkan pasokan kritis langsung ke Kuala Simpang dan Kampung Durian, Aceh Tamiang.
Bantuan logistik yang didistribusikan sangat vital, mencakup bahan makanan, minuman, obat-obatan, dan pakaian bagi masyarakat yang paling membutuhkan.
Operasi di Aceh Tamiang ini bukanlah aksi tunggal. Ini adalah bagian dari respons masif dan cepat TNI AL terhadap bencana alam yang melanda sejumlah wilayah Sumatra.
TNI AL telah mengerahkan kekuatan besar, menggelar armada KRI, unsur udara, serta personel prajurit terlatih untuk merespon keadaan darurat di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh. KRI dr. Soeharso-990 sendiri berfungsi sebagai markas terapung dan pusat logistik yang mendukung operasi udara ini.
Arahan langsung dari pimpinan menjadi pendorong utama kesigapan ini. Dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali dengan tegas menegaskan komitmennya seluruh jajaran TNI AL harus memberikan yang terbaik, terutama dalam pengabdian kepada masyarakat yang terdampak bencana.
Operasi helikopter di Aceh Tamiang adalah bukti nyata dari perintah tersebut, menunjukkan bahwa teknologi dan personel militer terlatih bisa menjadi solusi paling efektif dalam kondisi darurat ketika waktu sangat berarti.
Dengan semangat “Jalesveva Jayamahe”, TNI AL kembali membuktikan bahwa di laut mereka jaya, di darat mereka pengabdi yang siap menerobos segala rintangan untuk membantu rakyatnya.
(Gas/pen)
