CILANGKAP – Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kogabwilhan I) memimpin penyelenggaraan Gladi Model Latihan Integrasi TNI Tahun 2025 di Danau Akademi TNI, Cilangkap, hari ini.
Latihan strategis ini bertujuan mempertajam kapabilitas operasi gabungan TNI dengan mengintegrasikan kekuatan tiga matra secara efektif.
Acara yang dibuka secara resmi oleh Panglima Kogabwilhan I, Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo ini, turut dihadiri oleh pimpinan tertinggi TNI. Kehadiran Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menegaskan pentingnya latihan ini dalam menyelaraskan strategi pertahanan nasional.
Keikutsertaan Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I), Laksamana Muda TNI Haris Bima Bayuseto, S.E., M.Si., M.Tr.Opsla. dalam latihan ini menonjolkan peran strategis komando kekuatan laut dalam struktur pertahanan terpadu.
Keterlibatannya menyiratkan fokus pada optimalisasi peran matra laut sebagai tulang punggung operasi maritim dalam kerangka pertahanan nasional.
“Latihan integrasi semacam ini sangat penting untuk membangun kesamaan persepsi dan prosedur operasional standar antar matra. Dengan demikian, TNI dapat bergerak sebagai satu kekuatan yang utuh dan terkoordinasi dengan baik,” ujar Iwan Septiawan analis pertahanan.
Sinergi Tiga Matra Jadi Kunci Penangkalan Ancaman
Gladi Model Latihan Integrasi TNI Tahun 2025 dirancang sebagai platform untuk menyempurnakan mekanisme komando, kendali, dan komunikasi (K3) lintas matra TNI Angkatan Darat (TNI AD), TNI Angkatan Laut (TNI AL), dan TNI Angkatan Udara (TNI AU). Integrasi ini dinilai sebagai kunci dalam menghadapi dinamika dan kompleksitas ancaman multidimensi terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Melalui serangkaian simulasi dan diskusi intensif, para perwira tinggi dan peserta latihan berupaya menyelaraskan doktrin, taktik, teknik, dan prosedur (TTP) untuk menciptakan interoperabilitas yang mulus dalam setiap skenario operasi gabungan.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis-operasional, tetapi juga pada peningkatan kapasitas perencanaan strategis. Hasil dari gladi model ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang memperkuat postur dan daya tangkal TNI.
Dengan mengasah kemampuan integrasi tiga matra, TNI terus berkomitmen untuk menjaga kesiapsiagaan tertinggi, memastikan kemampuan yang tangguh dan responsif dalam menjamin keamanan serta kedaulatan NKRI di masa depan.
