Pesan Terakhir Sang Laksda TNI Fauzi: Selamatkan Jutaan Generasi Muda Tumpas Bahaya Narkotik

Laksamana Muda TNI Fauzi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., M.Han
Laksamana Muda TNI Fauzi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., M.Han

JAKARTA –  Di balik gelar Laksamana Muda TNI yang sarat wibawa, tersimpan sebuah misi kemanusiaan yang mendalam. Panglima Komando Armada I, Laksamana Muda TNI Fauzi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., M.Han., yang akan memasuki masa pensiun pada Awal November 2025, tidak hanya meninggalkan jejak sebagai perwira tegas, tetapi juga sebagai “penjaga generasi” yang gigih.

Jelang akhir masa bakti, pria yang kini menjabat Panglima Komando Armada l, ini justru menorehkan pencapaian terbesar yang menyentuh hati, menyelamatkan masa depan bangsa dari cengkeraman 1,9 ton sabu-sabu dan 1,2 ton kokain. Sebuah operasi yang bukan sekadar angka statistik, tapi tentang nyawa dan masa depan anak Indonesia.

Satuan Tugas Pengamanan (Satgas PAM) TNI Angkatan Laut (AL) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba
Satuan Tugas Pengamanan (Satgas PAM) TNI Angkatan Laut (AL) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba

Pada suatu pagi di Selat Durian, Rabu (14/5/2025), naluri tajam prajurit TNI AL dari Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Lanal TBK terpanggil. Sebuah kapal tampak biasa, namun membawa muatan yang bisa menghancurkan ribuan keluarga Indonesia.

Hasilnya sungguh di luar dugaan: 1,2 ton kokain dan 705 kg sabu-sabu berhasil digagalkan penyelundupannya. Bayangkan, berapa banyak jiwa yang selamat dari jeratan maut berkat kewaspadaan ini.

“Saya membayangkan anak-anak muda yang bisa tetap bersekolah, para orang tua yang tidak perlu menangis melihat anaknya hancur karena narkoba. Inilah yang memacu semangat kami,” ujar seorang sumber dekat dengan tim operasi, menggambarkan sisi humanis di balik aksi tegas ini.

Dalam konfirmasinya, Laksda TNI Fauzi tidak hanya menyebut angka. Dengan nada prihatin, ia menjelaskan: “Iya benar, kita mengamankan hampir 2 ton narkotika jenis sabu-sabu. Bayangkan, andai ini beredar, berapa banyak keluarga yang akan hancur,” paparnya.

Operasi pada Selasa (13/5/2025) itu mengungkap kepedulian mendalam. Narkoba yang dikemas dalam kemasan teh modus yang sengaja dipilih untuk mengelabui justru menunjukkan betapa kejamnya jaringan narkoba internasional.

Laksamana Muda TNI Fauzi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., M.Han.
Laksamana Muda TNI Fauzi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., M.Han.

Rincian yang Memilukan:

35 Karung Kuning: 700 bungkus “teh” hijau berisi 700 kg sabu, 60 Karung Putih: 1.200 bungkus “teh” merah berisi 1.200 kg sabu.

“Kami tidak hanya melihat narkoba, tapi melihat ancaman terhadap masa depan bangsa,” tambah Fauzi, menggambarkan filosofi perjuangannya.

Operasi besar ini ternyata selaras dengan Asta Cita Presiden RI Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto yang menekankan pemberantasan narkoba sebagai prioritas. Kebijakan ini mendapatkan respons langsung dari Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang memerintahkan pengawasan ketat di semua jalur rawan.

“Ini bukti nyata sinergi antara komando pimpinan dengan pelaksana di lapangan. Apa yang diperintahkan Presiden Prabowo dan Kasal Ali diwujudkan dengan nyata oleh prajurit seperti Laksda Fauzi dan timnya,” kata pengamat militer, Letkol (Purn) Arief Budiman.

Angkatan laut
Angkatan laut

Warisan Seorang Laksamana: Tidak Hanya untuk TNI, Tapi untuk Bangsa

Sebagai alumnus AAL angkatan 1991, perjalanan karier Laksda Fauzi dari Danseskoal, Danlantamal XIII/Tarakan, hingga Pangkoarmada I diwarnai dengan pencapaian operasional. Namun, yang paling ia banggakan justru kontribusi nyata bagi masyarakat.

Iwan Septiawan
Iwan Septiawan

“Bapak-bapak TNI itu sebenarnya hati-hatinya lembut. Mereka berperang bukan untuk membunuh, tapi untuk menyelamatkan. Menyelamatkan dari ancaman, termasuk ancaman narkoba yang bisa merusak generasi,” tutur Pengamat pertahanan dan keamanan, Iwan Septiawan.

Lulusan pascasarjana Universitas Pertahanan (Unhan) ini menilai, Jelang pensiun, Laksda TNI Fauzi meninggalkan pelajaran berharga, ketegasan dan kemanusiaan bisa berjalan beriringan. Operasi penindakan narkoba tidak sekadar tentang penegakan hukum, tapi lebih dalam lagi tentang menjaga hati dan masa depan bangsa.

“Warisan terbesarnya bukan hanya ratusan ton narkoba yang digagalkan, tapi jutaan potensi generasi muda yang diselamatkan sebuah hadiah perpisahan yang paling bermakna untuk Indonesia yang dicintainya,” lugas Iwan Septiawan.

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen TNI AL dalam mendukung pemerintah memberantas jaringan peredaran narkotika internasional, serta menjaga keamanan dan kedaulatan perairan Indonesia dari segala bentuk ancaman kejahatan lintas batas.

(Gas/rk)

Editor: Riky rinovsky

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *