SHARM EL-SHEIKH – Sebuah momen simbolis perdamaian dunia tercatat dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh, Mesir, Senin (13/10/2025).
Dua pemimpin besar, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto, saling menyambut dengan senyum sumringah dan mengacungkan jempol, mengisyaratkan dukungan kuat untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan.
Kedekatan kedua pemimpin terlihat jelas sesaat setelah Prabowo tiba di lokasi KTT. Berpakaian setelan jas abu-abu, mantan Danjen Kopassus TNI Indonesia itu disambut oleh Trump yang mengenakan jas biru. Di atas panggung berlatarbelakang tulisan “Peace 2025”, mereka berjabat tangan erat dan terlibat dalam percakapan singkat yang hangat.
Momen puncak terjadi saat sesi foto. Trump, dengan wajah lebar penuh senyum, pertama kali mengacungkan jempolnya. Gerakan tersebut langsung dibalas dengan gestur serupa oleh Prabowo. Pose “dua jempol” dari dua pemimpin dunia ini langsung menjadi sorotan media internasional dan viral di berbagai platform, dinilai sebagai simbol politik yang powerful dalam diplomasi perdamaian.
KTT yang digelar di kota resor Laut Merah ini menghadirkan lebih dari 20 kepala negara dan pemimpin organisasi internasional, termasuk Sekretaris Jenderal PBB António Guterres. Agenda utamanya adalah menandatangani “Agreement to End the War in Gaza” atau Perjanjian untuk Mengakhiri Perang di Gaza.
Dalam forum tertutup, Donald Trump dikabarkan memberikan pujian khusus kepada Indonesia dan kepemimpinan Prabowo. Trump menyebut Indonesia sebagai “negara besar yang berkembang luar biasa,” yang menegaskan posisi strategis Indonesia di kancah global dan perannya dalam mendorong perdamaian dunia.
Kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam KTT ini bukan sekadar seremonial. Forum ini merupakan langkah lanjutan yang kritis menuju penghentian permanen permusuhan di Gaza dan memulai proses rekonstruksi serta pemulihan kawasan.
Diplomasi aktif yang ditunjukkan oleh Indonesia, termasuk momen keakraban dengan pemimpin negara adidaya seperti AS, menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dari solusi perdamaian di Timur Tengah.
Dengan ditandatanganinya perjanjian gencatan senjata ini, dunia berharap konflik yang telah menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan ini dapat segera diakhiri, membuka babak baru bagi stabilitas dan perdamaian di wilayah Gaza.
(Gasg)
