JAKARTA, – Postur pertahanan maritim Indonesia mendapatkan tambahan kekuatan signifikan dengan kedatangan KRI Brawijaya-320 (BWJ-320), frigate multifungsi terbesar di Asia Tenggara. Kapal perang canggih ini tiba di Dermaga 107, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin pagi, disambut langsung oleh Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin.
Kedatangan kapal ini menandai implementasi nyata dari kebijakan Perisai Trisula Nusantara dan menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam memodernisasi Alutsista TNI.
Menhankam didampingi oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kepala Staf AL (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menyaksikan langsung sandarnya kapal kebanggaan TNI AL tersebut. KRI Brawijaya-320 adalah jenis Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) yang dibangun oleh galangan kapal ternama Fincantieri, Italia.
Kapal yang telah diresmikan dan diserahterimakan di Italia pada 2 Juli 2025 lalu ini, melakukan pelayaran panjang sejauh 9.189 Mil Laut (Nm) selama 23 hari. Dalam perjalanannya, kapal sempat singgah di sejumlah negara, termasuk Turki, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Sri Lanka.

KRI Brawijaya-320 bukan sekadar kapal angkut, melainkan Multi Purpose Combat Ship dengan kemampuan tempur empat dimensi yang lengkap:
Anti-Udara: Mampu mendeteksi dan menetralisir ancaman dari udara.
Anti-Kapal Permukaan: Dilengkapi persenjataan untuk menghadapi kapal permukaan musuh.
Anti-Kapal Selam: Memiliki kemampuan untuk melacak dan menghancurkan kapal selam.
Peperangan Elektronika (Electronic Warfare): Canggih dalam hal perang informasi dan mengacaukan sistem elektronik lawan.
Dengan panjang 143 meter, kapal yang dikomandani oleh Kolonel Laut (P) John David Nalasakti Sondakh ini dapat melaju dengan kecepatan maksimal 32 knot dan diawaki oleh 160 prajurit pilihan.
Dalam sambutannya, Menhan Sjafrie menyampaikan kebanggaan dan rasa syukur atas kedatangan KRI Brawijaya-320. Ia menegaskan bahwa kapal ini adalah bagian integral dari penguatan kekuatan TNI.
“Tantangan bagi kita adalah untuk terus memelihara kemampuan dan keterampilan agar TNI bisa mengawal kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” tegas Menhan Sjafrie.
Ia juga memerintahkan Panglima TNI dan KSAL untuk memastikan kesiapan seluruh perangkat kapal agar selalu siaga menghadapi segala bentuk ancaman.
Keberadaan KRI Brawijaya-320 ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan menjadi salah satu program prioritas KSAL Muhammad Ali dalam memperkuat Armada TNI AL.
Menhankam juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Italia atas kerja sama yang solid dan berharap kapal saudaranya, KRI Prabu Siliwangi, dapat segera menyusul tiba di Tanah Air.
(Gea/pen)