JAKARTA – Dalam rangka memperkuat jejaring kerja sama pertahanan dan diplomasi internasional, Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menekankan pentingnya kesiapan Perwira TNI AL yang akan bertugas sebagai Asisten Atase Pertahanan (As Athan) dan Asisten Penasehat Militer (Aspenmil) RI periode 2025-2028.
Pembekalan ini dipimpin langsung oleh Asisten Operasi Kasal (Asops Kasal) Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan, S.T., sebagai implementasi visi “Jalesveva Jayamahe” di kancah global.
Lokasi Penugasan Strategis dimana para perwira akan ditempatkan di 8 negara mitra kunci, meliputi, Amerika Serikat, Jerman, Turki, UAE (Kerja sama teknologi pertahanan), Pakistan, Singapura, Brunei Darussalam, PNG (Stabilitas keamanan maritim regional).
Dalam pembekalan tersebut, Laksda Yayan Sofiyan menyoroti empat pilar utama sebagai pedoman tugas:
1. Dimensi Spiritual
Tugas diplomasi sebagai bentuk ibadah dan pengabdian. Pentingnya restu keluarga serta doa untuk kelancaran misi.
2. Dimensi Intelektualitas
Penguasaan kompetensi sesuai jabatan, termasuk pemahaman politik, keamanan maritim, dan teknologi pertahanan. Literasi budaya negara tujuan untuk efektivitas diplomasi.
3. Dimensi Profesionalitas
Sikap profesional menghadapi dinamika tugas, termasuk negosiasi dan krisis management. Kepatuhan terhadap protokol internasional dan etika diplomatik.
4. Dimensi Sportivitas
Menjaga kebugaran fisik dan mental sebagai bagian dari kesiapan operasional.
Pembekalan ini sejalan dengan arahan Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali untuk membentuk perwira yang berintegritas tinggi dan berdaya saing global, mampu memperkuat posisi Indonesia melalui diplomasi maritim dan kerja sama pertahanan. Menjadi role model TNI AL dalam menjawab tantangan keamanan internasional.
“Diplomasi militer adalah ujung tombak soft power Indonesia. Saya yakin para perwira kita akan membawa nama harum bangsa,” tegas KASAL dalam pesannya.
(Pen/gea)
