GURINDAM.ID, – Kabupaten Natuna, gugusan pulau strategis di perbatasan utara Indonesia, terus memainkan peran krusial dalam menjaga kedaulatan negara sekaligus menghadapi tantangan pembangunan. Dengan 154 pulau hanya 27 berpenghuni dan populasi 81.495 jiwa (BPS 2024), wilayah ini menjadi sorotan geopolitik dan ekonomi nasional.
Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan, “Penangkapan ikan ilegal di Natuna bukan hanya persoalan ekonomi, tapi pelanggaran kedaulatan NKRI yang harus dilawan,” Pernyataan ini disampaikan menyusul sejumlah insiden pelanggaran di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Natuna.
Fakta Terkini pada 14 April 2025, KKP dan Bakamla menggagalkan upaya pencurian ikan oleh kapal Vietnam menggunakan pukat harimau yang merusak ekosistem.
Setidaknya, 6 insiden pelanggaran tercatat di ZEE Natuna sepanjang 2023–2024.
Baca juga selengkapnya
Natuna: Mutiara di Ujung Utara yang Kaya Raya, dari Migas hingga Pesona Bahari
Di tengah dinamika keamanan laut, Natuna bersiap menjadi pusat pertumbuhan baru melalui Kawasan Ekonomi Terpadu (KAPET) Maritim seluas 30.000 hektare di Pulau Bunguran Besar. Proyek ini dirancang sebagai hub ekonomi untuk 9 negara di Asia Tenggara dan Asia Timur.
Menteri Transmigrasi akan segera meninjau lokasi KAPET dalam waktu dekat. Sementara Bupati Natuna, Cen Sui Lan, menyatakan optimisme, “Dengan dukungan pusat, Natuna siap menjadi gerbang investasi baru Indonesia,” tegas Bupati Cen.
Masyarakat Natuna menyambut pembangunan, tetapi juga mengharapkan perhatian lebih pada kebutuhan dasar, Transportasi laut, darat dan Udara, Ahmad (37), Nelayan Serasan, “Kami butuh kapal cepat untuk evakuasi medis. Jangan sampai ada lagi warga yang meninggal karena terlambat dirujuk ke rumah sakit,” terangnya.
Siti (28), Guru SD Pulau Tiga, “Anak-anak di sini punya mimpi besar. Mereka butuh sekolah lanjutan di pulau sendiri,” harapnya.
Natuna berada di persimpangan antara tantangan keamanan maritim dan peluang ekonomi. Dengan pembangunan infrastruktur dan penguatan keamanan laut, wilayah ini berpotensi menjadi poros maritim Indonesia yang berdaulat dan sejahtera.
(Grd)