KKSS Kepri Utus Delegasi Paket Komplet Mubes XII dan PSBM: Silaturahmi, Ziarah, dan Panggilan Jiwa

Ady Indra Pawennari Ketua serta Amrullah Rasal sebagai Sekretaris BPW KKSS Kepri turun hadir acara mubes
Ady Indra Pawennari Ketua serta Amrullah Rasal sebagai Sekretaris BPW KKSS Kepri turun hadir acara mubes

MAKASSAR, – Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengirimkan 35 peserta dan delegasi untuk menyukseskan Musyawarah Besar (Mubes) XII KKSS sekaligus Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) di Makassar. Bagi Ketua BPW KKSS Kepri, Ady Indra Pawennari, acara ini bukan sekadar agenda organisasi, tetapi juga momen mempererat ikatan keluarga, budaya, dan spiritual.

“PSBM selalu saya tandai setiap tahun. Selain bertemu rekan sesama pengusaha Bugis-Makassar dari berbagai daerah, ini kesempatan pulang kampung, berziarah ke makam orang tua, dan merajut kembali kenangan masa kecil,” ujar Ady, suara terdengar haru.

Didampingi Lawyer Papan atas Provinsi Kepri, Muh Nasrul Arsyad, Ady menyebut kehadirannya di Mubes dan PSBM sebagai “panggilan jiwa”. Baginya, komitmen pada KKSS adalah wujud tanggung jawab moral untuk melestarikan nilai-nilai kebersamaan dan kearifan leluhur.

Mubes XII yang digelar lima tahun sekali ini menjadi ajang penentuan kepemimpinan baru KKSS. Ady menegaskan dukungannya akan diberikan kepada calon ketua umum yang berintegritas, komunikatif, dan bijak mengambil keputusan.

“Kami butuh pemimpin yang tidak hanya cakap mengelola organisasi, tetapi juga merangkul semua pihak,” tegasnya.

Sementara PSBM, yang rutin digelar usai Lebaran, tahun ini berpadu dengan Mubes di Hotel Four Points by Sheraton Makassar. Acara ini menjadi titik temu para saudagar untuk bertukar ide, sekaligus ruang bagi perantau Bugis-Makassar seperti delegasi Kepri untuk menyambung kembali tali kekeluargaan.

“Di balik agenda formal, ada denyut emosi yang kuat: kerinduan akan tanah kelahiran, doa untuk leluhur, dan semangat menggerakkan komunitas. Inilah yang membuat KKSS tetap hidup,” pungkas Ady, mengisyaratkan bahwa tradisi tak pernah lepas dari rasa manusiawi.

(Jrg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *