NATUNA – Denting gasing beradu, memecah riuh sorak sorai di Kecamatan Bunguran Utara. kabupaten Natuna, Bukan sekadar permainan, putaran gasing di tangan Wan Siswandi, Calon Bupati Natuna nomor urut 2, membawa pesan luhur, pelestarian budaya Melayu.
Kehadiran Wan Siswandi dalam pertandingan persahabatan antar desa di Kelarik, menorehkan kesan mendalam bagi tokoh masyarakat setempat.
Vava Adiasa, menyampaikan rasa harunya melihat perhatian Wan Siswandi terhadap warisan budaya tak benda ini. “Gasing bukan hanya permainan, tapi identitas Melayu yang harus terus dijaga,” ungkapnya. Kepada Gurindam.id, Selasa (1/10/2024).
Semangat yang sama menyala di dada Robin, tokoh muda Kelarik. Ia mengapresiasi upaya Wan Siswandi melestarikan gasing, sebuah harapan agar generasi muda tetap terhubung dengan akar budayanya.
Dalam pertandingan yang mempertemukan Desa Belakang Gunung dengan Desa Selahang, Wan Siswandi tak hanya menjadi penonton. Ia turun langsung, merasakan serunya adu ketangkasan dan strategi dalam memutar gasing.
“Gasing mengajarkan kita tentang kesabaran, keseimbangan, dan ketekunan,” ujar Wan Siswandi dengan senyum.
Wan Siswandi, dengan semangat melemparkan gasingnya ke arena. Putaran gasing yang memukau seakan menjadi simbol tekad kuat untuk melestarikan warisan budaya.
“Permainan gasing ini bukan sekadar hiburan, tetapi identitas kita, warisan nenek moyang yang harus kita jaga,” tegas Wan Siswandi. “Kita pelihara, kita lestarikan, agar generasi mendatang tetap mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri,” sebutnya.
Lebih dari sekadar kompetisi, acara ini menjadi ajang silaturahmi dan perekat persaudaraan antar desa. “Semangat kebersamaan adalah modal utama kita dalam membangun Natuna,” lugas Wan Siswandi.
Putaran gasing di Bunguran Utara mengingatkan kita akan pentingnya menjaga api tradisi di tengah arus modernisasi. Wan Siswandi, dengan langkah nyata, telah menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya Melayu, sebuah warisan berharga yang patut dibanggakan.
(Rk)