NATUNA – Pulau Natuna, dengan keindahan alamnya yang memukau, kini bersiap menghadapi tantangan musim utara yang terkenal dengan cuaca ekstremnya. Mengantisipasi potensi gangguan pada jaringan listrik, pemerintah daerah, PLN, dan masyarakat setempat bersinergi dalam upaya preventif yang menyeluruh.
Sekretaris Daerah Natuna, Boy Wijanarko, menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan listrik.
“Kami telah menerima peringatan dari BMKG mengenai potensi cuaca ekstrem. Oleh karena itu, kami bersama masyarakat proaktif mengambil langkah-langkah antisipatif untuk mengamankan jaringan listrik,” ujarnya dalam rapat bersama lintas sektoral, para Camat di Pulau Natuna, Sabtu, (21/9/2024).
Berbagai inisiatif telah digulirkan, mulai dari pemangkasan pohon-pohon yang berpotensi mengancam jaringan listrik hingga pemeriksaan rutin tiang dan kabel oleh petugas PLN Natuna.
Masyarakat pun diimbau untuk melaporkan pohon-pohon yang berpotensi membahayakan, bahkan diminta untuk merelakan pohon mereka demi mencegah pemadaman listrik.
Ini menunjukkan semangat gotong royong dan kepedulian yang tinggi terhadap kepentingan bersama.
Selain itu, infrastruktur jaringan listrik yang sudah tua atau rusak tengah diperbaiki atau diganti. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya antisipasi dini dan cara menjaga keamanan jaringan listrik juga gencar dilakukan.
“Kolaborasi antara pemerintah, PLN, dan masyarakat adalah kunci dalam menghadapi musim utara ini. Kami berharap, dengan berbagai upaya yang dilakukan, dampak cuaca ekstrem terhadap jaringan listrik dapat diminimalisir,” tambah Sekda Boy Wijanarko.
Ditempat terpisah, salah satu warga Yusdarwati, warga Jalan Sual, Kecamatan Bunguran Timur, merelakan pohon kesayangannya ditebang demi kelancaran aliran listrik bagi masyarakat.
Tindakan tanpa pamrih Ibu Yusdarwati ini mendapatkan apresiasi dari Manager PLN ULP Natuna, Lobertus Gunawan Hasugian.
“Kami sangat terharu dan berterima kasih atas kepedulian Ibu Yusdarwati. Ini adalah bukti nyata bahwa semangat gotong royong masih hidup di tengah masyarakat Natuna,” ujar Lobertus, kepada gurindam.id, sabtu (21/9/2024).
Ibu Yusdarwati sendiri mengaku ikhlas merelakan pohonnya ditebang. “Meski berat, saya sadar ini demi kebaikan bersama. Listrik sangat penting bagi masyarakat, terutama saat musim utara yang penuh ketidakpastian,” ungkapnya dengan tulus.
Kisah Ibu Yusdarwati ini menjadi inspirasi bagi masyarakat ambil peduli demi kepentingan bersama, Di tengah tantangan yang ada, semangat berbagi dan kepedulian terhadap sesama tetap menjadi cahaya yang menerangi Natuna.
PLN terus berkomitmen untuk menjaga kelancaran pasokan listrik, dan dukungan dari masyarakat seperti Ibu Yusdarwati semakin menguatkan tekad serta semangat gotong royong dan kepedulian masyarakat Natuna terhadap keamanan jaringan listrik patut diapresiasi.
Ini menunjukkan bahwa mereka siap menghadapi tantangan musim utara dengan penuh kesiapan dan optimisme.
Dengan berbagai langkah antisipasi yang telah dilakukan, diharapkan masyarakat Natuna dapat melewati musim utara dengan tenang dan nyaman, tanpa gangguan berarti pada pasokan listrik yang menjadi denyut nadi kehidupan masyarakat.
(Dia)