NATUNA – Matahari pagi baru saja mengintip dari balik perbukitan Natuna ketika Radiman, petugas ROW PLN Natuna yang berdedikasi, sudah bersiap menghadapi hari yang panjang.
Dengan gergaji mesin sinso di tangan dan helm pengaman di kepala, ia memimpin timnya menuju hutan lebat, siap menghadapi tantangan yang tak pernah surut, menjaga agar aliran listrik Natuna tetap stabil.
Setiap hari, Radiman pria berdomisi Air lengit Kecamatan Bunguran Tengah dan timnya beranggotakan lima orang menjelajahi jalur-jalur listrik yang membentang di seluruh pulau, dari desa-desa terpencil yang dikelilingi perkebunan kelapa hingga jalan-jalan utama yang ramai.
Mereka adalah penjaga tak terlihat yang memastikan kehidupan ekonomi warga di Natuna terus berdenyut.
“Pohon tumbang, ranting yang terlalu panjang, bahkan sarang burung yang dibangun terlalu dekat dengan kabel bisa menyebabkan pemadaman listrik,” jelas Radiman sambil mengamati pohon kenaga tinggi yang menjulang di tepi jalan. “Tugas kami adalah mencegah hal itu terjadi,” ujarnya, sabtu di ranai (21/9/2024).
Pekerjaan ini bukanlah tugas yang mudah. Terik matahari, kelembapan hutan, dan medan yang berat menjadi tantangan sehari-hari. Kadang, mereka harus memanjat pohon-pohon tinggi untuk memangkas ranting yang membahayakan, atau menerobos semak belukar untuk mencapai tiang listrik yang tersembunyi.
Namun, Radiman tak pernah mengeluh. Baginya, setiap senyum warga yang rumahnya tetap terang, setiap anak yang bisa belajar di bawah lampu, adalah hadiah yang tak ternilai.
“Kami pernah bekerja sepanjang malam saat badai besar melanda Natuna,” kenang Radiman. “Banyak pohon tumbang, dan kami harus bekerja cepat untuk memulihkan aliran listrik. Meskipun lelah, kami merasa puas bisa membantu masyarakat,” Imbuhnya.
Radiman dan timnya adalah pahlawan tanpa tanda jasa, yang bekerja tanpa kenal lelah di balik layar. Mereka adalah bukti nyata bahwa dedikasi dan kerja keras bisa menerangi bahkan sudut-sudut tergelap. Berkat mereka, Natuna tetap bersinar, dan kehidupan terus mengalir di Negeri Berjuluk laut Sakti Rantau Bertuah, Natuna.
Pohon Di sisi Bentangan Listrik
Manager PLN ULP Natuna, Lobertus Gunawan Hasugian, mengingatkan warga akan potensi bahaya pohon produktif yang tumbuh dekat jaringan listrik. Pohon-pohon ini, terutama yang berada di jalur vital penghubung tiga pembangkit listrik utama, dapat mengganggu stabilitas pasokan listrik, terutama saat musim ekstrem.
PLN ULP Natuna secara rutin melakukan pemangkasan pohon, namun peran serta masyarakat juga sangat dibutuhkan. Warga diimbau untuk mengizinkan petugas PLN memangkas pohon yang terlalu dekat dengan jaringan listrik.
“Jangan mencoba memotong pohon sendiri diarea kabel listrik, ini sangat berbahaya,” tegas Lobertus. Kepada Gurindam.id, Sabtu (21/9/2024).
Ia juga meminta kerelaan warga untuk merelakan pohon mereka yang berada dekat jaringan listrik untuk ditebang demi mencegah gangguan pasokan listrik dan menjaga keselamatan bersama.
“Penebangan pohon ini penting untuk mencegah pohon tumbang saat angin kencang dan menimpa jaringan listrik,” jelas Lobertus.
Pohon yang terlalu dekat dengan jaringan listrik harus dipangkas atau ditebang dengan jarak aman 3 meter dari semua sisi. Lobertus menekankan bahwa jika pohon tumbang, perbaikan jaringan listrik yang rusak akan memakan waktu lama dan merugikan banyak pihak.
“Kami mohon kerja sama masyarakat. Jika pohon tumbang, perbaikannya lama dan banyak yang dirugikan,” pungkasnya.
Kesadaran masyarakat Natuna akan pentingnya pasokan listrik yang stabil patut diacungi jempol. Banyak warga dengan sukarela merelakan pohon-pohon mereka yang berdekatan dengan jaringan PLN untuk ditebang.
Langkah ini merupakan bentuk dukungan terhadap upaya PLN ULP Natuna dalam menjaga keandalan pasokan listrik, terutama di tengah ancaman gangguan akibat pohon tumbang saat musim ekstrem.
Partisipasi aktif warga ini menunjukkan bahwa mereka memahami pentingnya menjaga jarak aman antara pohon dan jaringan listrik, tidak hanya untuk mencegah pemadaman listrik, tetapi juga untuk keselamatan bersama.
“Semoga semangat gotong royong ini terus terjaga demi Natuna yang lebih baik,” pungkas Lobertus.
(Dia)