NATUNA – Di tengah hiruk-pikuk dunia yang terus bergerak maju, ada sosok yang mengingatkan menjadi inspirasi akan arti sejati pengabdian. AKBP (purn) Wisnu Edhi Sadono, S.H., mantan Wakapolres Natuna, telah membuktikan bahwa dedikasi kepada masyarakat tidaklah pudar seiring berakhirnya masa tugas.
Setelah bertahun-tahun mengabdi sebagai penegak hukum, beliau memilih untuk tetap berada di tengah masyarakat Natuna, negeri berjuluk Laut sakti Rantau Bertuah untuk melanjutkan perjuangannya melalui jalur hukum.
Dirinya juga masih dipercaya sebagai Ketua PP Polri (Persatuan Purnawirawan Polri) Kabupaten Natuna.
Dengan semangat yang membara, Wisnu memperdalam pengetahuannya di bidang advokasi dan kini aktif memberikan konsultasi hukum bagi warga Natuna yang membutuhkan.
“Sesuai bidang saya, alhamdulillah masih diberi nikmat sehat oleh yang maha kuasa, akan terus mewakafkan hidup saya untuk kepentingan masyarakat,” ujar Wisnu mengawali perbincangan hangat di salah satu kedai kopi di kota Ranai, Kamis (12/9/2024).
Tak berhenti di situ, jiwa kepemimpinannya pun terus menyala. Beliau mengemban amanah sebagai Ketua Bidang Hukum dan Advokasi di BP3K2NA, sebuah badan yang berjuang mewujudkan mimpi masyarakat Natuna akan sebuah provinsi baru.
Kiprahnya juga meluas ke dunia olahraga, dengan menjabat sebagai Ketua Bidang Hukum dan Advokasi di KONI Kabupaten Natuna.
Semasa aktif berdinas, Wisnu bukanlah sekadar polisi biasa. Beliau terlibat langsung dalam penanganan peristiwa-peristiwa besar yang menguji nyali dan kemanusiaan, seperti evakuasi WNI dari Wuhan dan penanganan pandemi Covid-19 di Natuna.
Bapak Wisnu tak pernah berhenti bergerak. Ia aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, tak hanya sekadar ikut serta dalam kegiatan siskamling rutin.
Beliau kerap menjadi penengah bijak dalam menyelesaikan konflik antarwarga, dengan sabar mendengarkan setiap pihak dan mencari solusi yang adil bagi semua.
“Beliau itu seperti ‘sesepuh’ bagi kami,” ungkap Ahmad, seorang tokoh Muda masyarakat Natuna. “Kalau ada masalah, kami selalu datang ke beliau. Beliau selalu punya cara untuk mendamaikan hati dan pikiran kami masyarakat Natuna,” lugas Ahmad.
Selain itu, Wisnu juga kerap memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat, terutama kepada generasi muda. Dengan bahasa yang mudah dipahami, beliau menjelaskan tentang pentingnya menaati hukum dan menjauhi tindakan kriminal.
“Beliau mengajarkan kami tentang arti tanggung jawab dan bagaimana menjadi warga negara yang baik,” ujar Dani seorang pemuda Natuna yang pernah mengikuti penyuluhan hukum tersebut.
Kini, di masa pensiunnya, Wisnu tetap teguh pada komitmennya untuk melayani masyarakat. Semangatnya yang tak pernah padam adalah bukti nyata bahwa pengabdian tidak mengenal usia atau status.
Kisah AKBP (purn) Wisnu Edhi Sadono, S.H. adalah sumber inspirasi bagi generasi muda. Beliau mengajarkan bahwa hidup adalah tentang memberi, tentang mendedikasikan diri untuk sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri. Semoga semangatnya terus menyala, menjadi suluh penerang bagi generasi penerus.
(Rk)