GURINDAM.ID – Natuna kepulauan indah yang menyimpan pesona alam memukau dan kekayaan budaya unik, kini menjadi sorotan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Namun, di balik keindahannya, tersembunyi masalah pelik yang menghambat potensi pariwisata Natuna, harga tiket pesawat yang melambung tinggi dan minimnya frekuensi penerbangan.
Sandiaga Uno, yang baru saja merasakan sendiri sulitnya mencapai Natuna, mengungkapkan perasaannya. “Bukan hanya harga tiket yang mahal tetapi juga jumlah penerbangannya yang terbatas. Tadi siang kami sempat tertahan di Jakarta dan Batam akibat tidak banyak penerbangan ke Natuna,” sebutnya. Hal ini tentu menjadi pukulan telak bagi industri pariwisata Natuna yang tengah berjuang bangkit.
Potensi Natuna sungguh luar biasa. Pantai-pantai berpasir putih yang membentang luas, air laut jernih dengan terumbu karang berwarna-warni, serta tradisi budaya yang kaya akan nilai sejarah, seharusnya mampu menarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Namun, tingginya biaya transportasi udara menjadi penghalang utama.
Tak hanya wisatawan, pelaku industri pariwisata pun mengeluh. “Kami sudah berusaha keras mempromosikan Natuna, tapi harga tiket yang mahal membuat wisatawan berpikir dua kali,” ujar Hendri seorang pengusaha hotel setempat, Sabtu (3/8/2024).
Sandiaga Uno tak tinggal diam. Ia berjanji akan segera berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan dan maskapai penerbangan untuk mencari solusi. insentif maskapai, pengembangan bandara, dan promosi pariwisata yang lebih gencar menjadi beberapa opsi yang akan dipertimbangkan.
“Natuna adalah surga tersembunyi yang harus kita buka aksesnya,” tegas Sandiaga Uno. Ia optimis bahwa dengan kerja sama semua pihak, Natuna dapat menjadi destinasi wisata unggulan yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat dan Indonesia secara keseluruhan.
Sandiaga Uno menambahkan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan dan juga maskapai penerbangan agar harga tiket dan jumlah penerbangan ke Natuna dapat terjangkau dan dilayani dengan baik.
“Pilihan kami adalah segera berkoordinasi dengan Pak Menteri Perhubungan dan maskapai penerbangan agar harga tiket dan jumlah penerbangan ke Natuna dapat terjangkau dan dilayani serta menambah maskapai ke Natuna,” jelas Sandi Uno disela menghadiri kegiatan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Cemaga Tengah. Desa Cemaga Tengah masuk dalam 50 desa terbaik ADWI tahun 2024.
Namun, perjuangan ini tidaklah mudah. Perlu komitmen kuat dari pemerintah, maskapai penerbangan, dan pelaku industri pariwisata untuk mewujudkan Natuna sebagai destinasi impian yang terjangkau bagi semua. Akankah Natuna berhasil mengatasi tantangan ini? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Kedatangan menteri Sandiaga Uno bersama rombongan disambut secara adat Melayu oleh Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda, Sekda Natuna Boy Wijanarko, Forkopimda dan anggota DPRD Natuna.
Rangkaian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ghadiri kegiatan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Cemaga Tengah. Desa Cemaga Tengah masuk dalam 50 desa terbaik ADWI tahun 2024.
(Rky)