Longsor Serasan Natuna Diwartakan Sederat Media Luar Negeri

NATUNA– Tanah longsor yang disebabkan oleh hujan lebat menewaskan sedikitnya 11 orang dan menyebabkan puluhan lainnya hilang di sebuah pulau di Kabupaten Natuna, Indonesia, Senin pagi, menjadi pemberitaan utama media internasional. Bencana tersebut ikut disorot oleh sejumlah media asing, di antaranya:

Link media asing beritakan kondisi Serasan Natuna

1. AFP

Kantor berita Perancis, Agence France-Presse (AFP) melaporkan terkait berita bencana longsor di serasan natuna. AFP menulis dengan judul, Tanah Longsor di Indonesia Membunuh Sedikitnya 11 Orang; puluhan hilang.

2.Bloomberg.

Bloomberg adalah perusahaan keuangan, perangkat lunak, data, dan media swasta yang berkantor pusat di Midtown Manhattan, New York City. Menulis dengan judul, Hujan Lebat Memicu Tanah Longsor Yang Membunuh 10 Orang di Indonesia, Dengan Puluhan Terjebak.

3.France 24

France24 adalah, ialah rangkaian televisyen berita antarabangsa milik negara Perancis yang berpangkalan di Paris. Menulis dengan judul, Indonesia mengirimkan lebih banyak penyelamat karena cuaca ekstrem menghambat pencarian setelah tanah longsor.

4.Al Jazeera

Al Jazeera Media Network (disingkat AJMN) adalah salah satu perusahaan media Timur Tengah. Perusahaan ini mengoperasikan stasiun televisi Al Jazeera. Media Aljazeera menulis dengan judul, Setidaknya 15 tewas dalam longsor di Indonesia, puluhan hilang Longsor melanda rumah-rumah di Pulau Serasan yang terpencil di tepi Laut Cina Selatan.

5.Taipeitimes

Taipei Times adalah satu-satunya surat kabar berbahasa Inggris harian dan ketiga yang didirikan di Taiwan. taipeitimes, mengangkat judul, Longsor di Indonesia tewaskan 15, puluhan hilang.

6. NHK

NHK WORLD-JAPAN adalah layanan internasional dari organisasi media publik Jepang NHK. NHK WORLD-JAPAN menyajikan informasi terkini tentang Jepang dan Asia melalui televisi, radio dan internet untuk audiensi global. Media NHK Mengangkat judul, Longsor di pulau terpencil Indonesia menewaskan sedikitnya 10 orang.

Berdasarkan laporan yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Peristiwa itu dipicu oleh intensitas curah hujan yang tinggi ditambah kondisi tanah yang labil.pejabat bencana.

Berton-ton lumpur jatuh dari perbukitan sekitar ke rumah-rumah di desa Serasan di Natuna. Tim penyelamat menemukan setidaknya 11 mayat dan pihak berwenang khawatir jumlah korban tewas akan meningkat, kata juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional Abdul Muhari.

“Banyak orang yang membutuhkan bantuan belum tercapai karena kami masih kesulitan mengakses daerah bencana,” kata Muhari, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang memperkirakan sekitar 50 orang masih hilang.

Lusinan tentara, polisi, dan relawan bergabung dalam pencarian di desa, di pulau terpencil yang dikelilingi perairan berombak dan gelombang tinggi di kelompok Natuna di tepi Laut China Selatan, kata Junainah, Kepala Bidang Kedaruratan, Pusdalops PB dan Logistik BPBD Provinsi Kepulauan Riau.

Junainah melaporkan bahwa data korban meninggal dunia masih berpotensi berubah. Sebab, hingga saat ini proses evakuasi masih berlangsung.

“Baru perkiraan. Kemungkinan data dapat berubah-ubah. Informasi terakhir tadi memang sudah ada kantong jenazah sebanyak 10 kantong yang sudah terisi,” jelas Junainah.

“Jalur komunikasi terputus dan cuaca buruk menghambat upaya penyelamatan,” kata Junainah.

Junainah menambahkan kondisi cuaca, sulitnya akses ditambah jaringan telekomunikasi yang terputus juga menghambat proses pencarian dan pertolongan. Lebih lanjut, sulitnya akses dan faktor jaringan tersebut juga menghambat tim  dalam pelaporan data sehingga pemutakhiran data belum dapat dilakukan secara maksimal.

“Cuaca berubah-ubah. Angin masih kencang. Ombak sedang tinggi. Lokasi berada di beda pulau dari pusat pemerintahan Kabupaten Natuna. BPBD Provinsi tetap standby,” jelas Junainah.

“Sekarang masih evakuasi. Semua unsur mulai dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri dan relawan masih proses evakuasi. Jaringan terputus hingga laporan terbaru,” imbuh Junainah.

Sebagaimana laporan dari Kabid K/L BPBD Provinsi Kepri di atas, Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB telah beberapa kali menghubungi beberapa pihak BPBD Kabupaten Natuna termasuk kepala pelaksana namun belum dapat terhubung. Sementara itu, data dan perkembangan informasi selanjutnya akan diberikan secara berkala.

Hujan musiman sering menyebabkan tanah longsor dan banjir di Indonesia, rantai 17.000 pulau di mana jutaan orang tinggal di daerah pegunungan atau dataran banjir yang subur.

(Rk)

#kitaJagaAlamAlamJagaKita

Sumber: wartakepri