BINTAN– Desa-desa di Indonesia menjadi penopang bagi kekuatan ekonomi nasional. Tidak hanya itu, perdesaan juga menjadi penopang kekuatan sosial dan budaya.
Tidak dipungkiri dimana akhir tahun 2019, dunia dikejutkan dengan adanya Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China.
Virus tersebut menyebar sangat cepat hingga ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Hingga pada tahun 2022, meskipun telah ditemukan vaksin untuk mencegah penyebarannya, tetapi belum diketahui kapan segala hal akan kembali normal.
Pemerintah Indonesia melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah berupaya memulihkan keadaan ekonomi nasional dan penanganan Covid-19, salah satunya melalui program yang telah dilaksanakan sejak tahun 2015, yaitu Dana Desa terlihat berhasil dalam peran dana desa dalam Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan Covid-19.
Hal ini tercermin dari pandangan Cen Sui Lan Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Golkar Dapil Kepulauan Riau (Kepri) dalam dilaog sarasehan, menyatakan 75 ribuan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se-Indonesia perlu penguatan dukungan modal dan pembinaan.
“BUMDes yang didirikan pemerintahan desa bisa maju dan memberikan manfaat bagi masyarakat, serta kontribusi terhadap pendapatan asli desa (PADes),” papar Cen Sui Lan pada saat memberikan pengarahan pada acara sarasehan peringatan Hari BUMDes tingkat nasional tahun 2023 di Bintan Agro Beach Resort kawasan pantai Trikora, Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (1/2/2023).
Cen Sui Lan Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Golkar Dapil Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan, 75 ribuan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se-Indonesia perlu penguatan dukungan modal dan pembinaan.
Sarasehan tentang penguatan BUMDes pada peringatan Hari BUMDes 2023 tingkat nasional ini diinisiasi Kementerian Desa dan PDTT RI, dan diikuti 1.000 peserta.
Peserta ini berasal para pejabat Eselon 1 dan 2 di lingkungan Kemendes PDTT, Kepala Dinas PMD provinsi se-Indonesia, Kepala Dinas PMD kabupaten se-Indonesia, para Direktur BUMDes mandiri se-Indonesia.
Pada kegiatan sarasehan penguatan BUMDes itu, Cen Sui Lan menegaskan, keberadaan 75.000-an BUMDes seluruh Indonesia, harus perlu penguatan.
Baik dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), maupun dukungan dari Kemendes PDTT yang merupakan trigger (pemicu).
Kemudian, BUMDes juga harus disupport oleh pemerintah daerah. Baik pemerintah provinsi dan kabupaten, maupun dari perusahaan yang memberikan CSR kepada BUMDes.
“BUMDes itu juga perlu penguatan modal dan pelatihan bagi SDM yang ada di BUMDes itu sendiri. Agar lebih maju. Dengan BUMDes yang lebih maju, maka perekonomian Indonesia akan lebih cepat maju pula,” ujar Cen Sui Lan.
Sekarang ini, lanjutnya. 40 persen BUMDes di Indonesia perlu pembinaan dan bimbingan (pelatihan). Jika penguatan modal dan pembinaan dilakukan lebih maksimal, 75.000-an BUMDes bisa berkembang dengan baik, dan perekonomian desa juga dapat berkembang.
“Karena disparitas desa-desa mampu kita atasi bersama-sama. Saya harap, perusahaan-perusahaan BUMN dan koorporasi dalam menyalurkan CSR-nya dapat merata di seluruh Indonesia,” tegas Cen Sui Lan.
(Ms)