PT.GURINDAM MEDIA KEPRI- Mencerdaskan & Memuliakan

Inilah Alasan DFW Soroti Kinerja PNBP dan KKP

Mencerdaskan & Memuliakan - Desember 31, 2021
Inilah Alasan DFW Soroti Kinerja PNBP dan KKP
Koordinator Nasional DFW Indonesia Moh Abdi Suhufan - (Mencerdaskan & Memuliakan)
RajaBackLink.com

GURINDAM.ID- Meningkatnya realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendapat sorotan dari Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia.

Berdasarkan laporan KKP, sampai tanggal 29 Desember 2021 realisasi PNBP KKP mencapai Rp 1,093 triliun. Hal ini mengalami peningkatan dibanding realisasi tahun 2020.

Walaupun mengalami peningkatan, DFW Indonesia mengingatkan bahwa peningkatan tersebut merupakan akumulasi semua sumber PNBP KKP yang meliputi PNBP perikanan, BLU, PNBP lainnya dan potensi tagihan.

Koordinator Nasional DFW Indonesia, Moh Abdi Suhufan mengatakan bahwa realisasi PNBP keseluruhan KKP tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 30,1% dari realisasi tahun 2020.

“Meningkat dari Rp 840 miliar menjadi Rp 1,093 triliun atau naik sebesar 30,1 Persen,” kata Abdi.

Namun Abdi mengingatkan bahwa untuk realisasi PNBP perikanan tangkap hanya mengalami kenaikan sebesar 7,4%. “PNBP Perikanan hanya naik 7,4% atau sebesar Rp 48 miliar dari Rp 643 miliar tahun 2020 menjadi Rp 691 miliar tahun 2021,” kata Abdi.

Pencapaian PNBP perikanan jauh dari target awal KKP yang ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar Rp 1 triliun.

Melesetnya target penerimaan PNBP perikanan disebabkan skema penarikan PNBP dengan sistim pasca produksi belum dapat diterapkan pada tahun 2020.

“Aturan dan instrumen pelaksanaan pendukung PNBP pasca produksi seperti sistim pencatatan, enumerator, syahbandar, timbangan online, dan sistim jaringan belum siap 100% dilapangan, ” kata Abdi.

Abdi menjelaskan, Seperti KKP telah memasang target realisasi PNBP pada tahun 2024 yang akan datang yaitu sebesar Rp 12 triliun.

Sementara itu, peneliti DFW Indonesiia, Muh Arifuddin menyoroti realisasi produksi perikanan yang tidak pernah mencapai target RPJMN 2020-2024 maupun rencana strategis KKP.

“Walaupun produksi perikanan mengalami peningkatan tapi realisasinya masih jauh dari target jangka menengah pemerintah, ” kata Arif.

Baca Juga  Negara Sahabat Dari Presiden China Xi Jinping, Vladimir Putin Ucapkan Duka Nanggala 402

Dalam rencana strategis KKP tahun 2020-2024 menetapkan target produksi perikanan tahun 2020 dan 2021 masing-masing sebesar 26,46 juta ton dan 27,89 juta ton.

“Namun realisasi produksi perikanan tahun lalu hanya 15,5 juta ton, dan tahun ini 18,03 juta ton, ” kata Arif.

Walaupun 18,03 juta ton sambung Dia, merupakan angka bulan Oktober 2021, tapi dirinya meragukan dalam 2 bulan terjadi kenaikan produksi perikanan yang signifikan.

“Perkiraan kami realisasi produksi perikanan sampai akhir tahun ini tidak akan mencapai 19 juta ton,” urai Arif.

Lebih rinci disampaikan, Sejauh ini produksi perikanan tahun 2021 dikontribusikan oleh produksi perikanan tangkap sebanyak 5,8 juta ton dan perikanan budidaya 12,25 juta ton.

Arif juga mengungkapkan perbedaan target produksi perikanan menurut RPJMN 2020-2024 dan Renstra KKP 2020-2024. “Target produksi perikanan tidak sinkron antara Bappenas dan KKP, dimana Bappenas menetapkan angka 20,4 juta ton, sementara KKP lebih tinggi lagi yaitu 32,5 juta ton, ” kata Arif.

Dirinya menyarankan agar Bappenas dan KKP bisa duduk bersama untuk menyepakati target produksi perikanan yang lebih realistis, sinkronisasi data dan sekaligus dokumen perencanaan.

“Gapnya terlalu jauh yaitu 14,1 juta ton sehingga akan membingungkan proses evaluasi pada akhir tahun 2024 nanti,” beber Arif.

(Dia)

Click Bener Subscribe youtube Gurindam.id

Tinggalkan Komentar

LIKE FANPAGE

Our Visitor

137415
Users Last 30 days : 2987
Users This Month : 2499
Views This Year : 25688
Who's Online : 0
Your IP Address : 198.251.84.7
Server Time : 2024-04-25
Baca Informasi Berita Aktual Dari Sumber terpercaya