GURINDAM.ID- Cuaca cerah selasa pagi dari Laut Natuna Utara air laut bak cermin kaca menyambut kehadiran Para Taruna Taruni KRI Bima Suci bersama Satgas Operasi Kartika Jala Krida (KJK) 2021 dalam pelayaran mengarungi luasnya laut Indonesia.
Sebelumnya KRI Bima Suci telah berlayar ke perbatasan di Kecamatan Pulau Laut, Pulau strategis Indonesia selama sehari disana aktifitas KRI turut menyalurkan sembako kepada Warga dan penjaga perbatasan Satgaspam Pulau Terdepan Posal Pulau Laut.
Menuju dermaga Pas labuh, Kecamatan Pulau Tiga, Kabupaten Natuna tampak Kedatangan KRI Bima Suci dikawal KRI Diponegoro-365 menjadi salah satu kapal TNI Angkatan Laut yang ditugaskan menjaga perbatasan Indonesia di kawasan Laut Natuna. Kapal perang ini merupakan jenis korvet.
Bahkan nelayan Maritim pesisir pantai Pulau Tiga pun turut menyambut kedatangan KRI Bima suci menggunakan pompong (perahu) mereka membentuk formasi Parade mengelilingi KRI Bima Suci.
Dari dermaga Pas labuh Kapal model jenis Pinisi dibuat di Spanyol pada tahun 2017 lalu itu dengan panjang 111 Meter tampak para Patrot kebanggaan Indonesia itu disambut Komandan Lanal Ranai, Kolonel (P) Dofir dan Bupati Natuna Wan Siswandi beserta Forkopimda Natuna pada Selasa (28/09/2021).
Seketika antusias warga terpancar gembira menyambut kehadiran kapal latih kebanggaan Indonesia. Dengan Atraksi di peragakan para Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat III Angkatan ke-68 menaiki tangga tiang layar saat latihan parade roll di atas KRI Bima Suci sembari membentuk formasi peran Parade.
Mereka berdiri dengan sikap sempurna, dan melakukan atraksi Genderang Suling (GS) Gita Jala Taruna dan salam hormat kepada Laut Natuna Utara. Aksi sontak mendapat sambutan meriah dari seluruh yang hadir menyambut Bima Suci.
Sebagai tanda penyambutan jajaran dari KRI Bima Suci menyaksikan tari persembahan Adat berupa tanda selamat datang Negeri Laut sakti Rantau bertuah disertai pengalungan bunga dan Tajak Topi Khas Melayu.
Komandan Lanal Ranai Kolonel (P) Dofir telah mempersiapkan rangkaian acara turut mempromosikan Taruna Taruni KRI Bima Suci kepada anak anak sekolah di Ranai.
“Saya harap ke depan putra-putri Natuna ini tertarik bisa bergabung dengan TNI AL untuk memajukan Lanal Ranai dan menjaga wilayah Natuna,” kata Kolonel Dofir.
Ke depan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi tentang berbagai persyaratan bagi para generasi muda dapat bergabung bersama TNI Angkatan Laut.
Senada disampaikan Komandan Satgas Operasi KJK 2021, Letkol Laut (P) Waluyo mengatakan tugas pokok KRI Bima Suci memberikan pelatihan praktek Kartika Jala Krida menjadi kurikulum dari lembaga TNI Angkatan Laut.
“Taruna Taruni melaksanakan praktek lapangan sesuai dengan Korp masing masing, Ada 89 taruna TNI AL yang ikut dalam pelayaran, mereka putra putri perwakilan seluruh Indonesia yang siap menjaga perairan Indonesia,” ucap Letkol Waluyo kepada media ini dari atas geladak kapal.
Waluyo mengatakan, KRI Bima Suci mulai berlayar dari pelabuhan Surabaya dengan tujuan 13 lokasi pelabuhan dan pulau tertular yaitu, Surabaya, Labuan Bajau, Tual, Papua Nugini, Jayapura, Morotai, Sei Pancang, Tarakan, Natuna, Sabang, Nias, Cilacap dan pelabuhan Bali.
“Setelah di Ranai kita akan melanjutkan ke etape selanjutnya, sesuai rencana akan ke Sabang,” sebutnya.
Pelayaran tahun 2021 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, situasi pademi Covid-19 membatasi kegiatan, dimana yang dulunya para taruna dibawa berlayar sampai luar negeri. Sekarang cukup berlayar di perairan Nusantara Indonesia.
“Karena pertimbangan pandemi masih tinggi, rencana pelayaran KRI Bima Suci mengikuti festival di Rusia tahun ini dibatalkan. Pimpinan TNI AL memutuskan berlayar cukup dalam negeri,” terangnya.
Kewaspadaan pencegahan penularan pandemi Covid-19 tetap diterapkan selama berlayar, tempat rekreasi para taruna diubah menjadi ruangan isolasi ditambah satu ruangan khusus untuk laboratorium PCR portable.
“Kita harus siap menghadapi situasi berbahaya di luar dari persoalan teknis pelayaran apapun bentuknya, termasuk menghadapi Covid-19,” beber Letkol Waluyo.
Sementara itu, Perwira Pelaksana Pelatihan (Palaklat) Kartika Jaya Krida, Letkol Laut (P) Pungky Kurniawan, mengatakan pelayaran KRI Bima Suci dimulai Senin 26 Juli 2021 sampai dengan 02 November 2021.
“Selama berlayar 99 hari, taruna AAL angkatan ke 68 bekali ilmu pengetahuan pelayaran astronomi,” sebutnya.
Pelajaran astronomi di era teknologi tetap diperlukan sebagai pengetahuan dasar, sebab ketika teknologi peralatan navigasi mengalami kerusakan, maka ilmu astronomi dapat digunakan dalam menentukan posisi dan mengambil tindakan.
Benda-benda angkasa adalah petunjuk sebuah pelayaran, lewat benda inilah, biasanya pelaut menentukan tindakan apa yang harus diambil, cara tradisional seperti ini tetap diperlukan melengkapi pengetahuan diluar teknologi digital.
“Mesti KRI Bima Suci tidak berlayar keluar negeri, tapi kapal kita berlayar di sisi luar sambil pemanfaatan ilmu astronomi membawa benda –benda angkasa,” terangnya.
(Dia)