Oleh: Hendri Rahman
Batam, Gurindam.id – 8 nama lolos seleksi administrasi Calon sekda Kepri, mereka ASN putra terbaik kepri yang akan menduduki jabatan tertinggi Dalam karir kepegawaian.
Seorang sekda berperan dalam membantu kepala daerah menyusun program kerja dan mengkoordinasikan, menjalankan fungsi pengawasan terhadap kebijakan, pembinaan administrasi dan pembinaan terhadap aparatur daerah dan menjalan tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah.
Diantara 8 nama tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan, saya mengelompokkan 2 nama sebagai pertimbangan bagi Gubernur menentukan Nama terpilih yang siap membantu Gubernur menjalankan pemerintahan.
Nama Jefridin dan Adi Prihantara lebih dulu beredar ditengah masyarakat, pro kontra terhadap dua nama itu menyulitkan Gubernur mengambil sikap. Publik lebih dulu tahu bahwa beredar kabar, Jefridin Hamid dijagokan Walikota Batam, H.Muhammad Rudi dan Adi Prihantara dijagokan oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. Kebenaran informasi tersebut belum bisa divalidasi dengan benar, karena jabatan Sekda seyogyanya terbebas dari kepentingan politik.
Bila Ansar Ahmad dan timnya cerdas, dan untuk menstabilkan suasana, saya mentracking nama dari analisis dangkal, ada dua nama , pertama Raja Azmansyah dari Batam dan Masykur dari Anambas, dua orang tersebut adalah pejabat karir, ASN berprestasi punya integritas, sederhana, mempunyai bacround pendidikan mumpuni, dan yang lebih penting bebas dari hiruk pikuk kepentingan politik.
Raja Azmansyah, Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Batam, dia Tipikal aparatur dengan standar kerja yang tinggi, Pekerjaan keras dan tidak mudah diinterpensi oleh kepentingan, memiliki interpersonal yang baik adalah memiliki kecakapan, mudah bergaul dengan bawahan.
Masykur, Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Anambas, cukup akrab dikenal di tengah-tengah masyarakat Kepulauan Anambas. Pria bersahaja energi dan kreatif, mempunyai leadership tinggi. Ditangannya Pariwisata Anambas berkembang. Dia satu satunya Calon Sekda yang bergelar Doktor ilmu pemerintahan dari universitas Negeri Jakarta.
Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) karirnya tergolong cepat, di mana pada awal tahun 2014 ia telah dipercaya untuk menduduki jabatan eselon II.
Dua nama tersebut adalah bagian integral yang patut diberi laluan, jejak digitalnya bebas dari kasus dan masalah. Keduanya punya integritas, professional, handal, matang, tanpa kompromi, menolak pengakuan untuk dirinya sendiri demi sebuah perubahan besar terhadap apa yang akan dikerjakan.
Sekarang kita menunggu Pansel bekerja, masyarakat akan menilai dan memplototi kinerja ponsel yang bersih, seorang yang diamanahkan memilih pejabat perlu mempunyai kemampuan, yaitu mendengar dengan rasa hormat, menjawab dengan bijaksana dan mempertimbangkan dengan cermat serta memutuskan dengan adil.
Kita tunggu.