PM Malaysia Telpon Presiden Indonesia Merespon Situasi Terkini Palestina

GURINDAM.ID- Lebaran Ke Tiga Idil Fitri 1442 H Perdana menteri (PM) Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin melakukan telepon bersama Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia mengenai situasi terkini di Palestina.

Dalam diskusi tersebut, Kedua Negara sepakat bahwa tindakan kekerasan rezim Israel harus segera dihentikan dan mengimbau masyarakat internasional, terutama Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan kekerasan rezim Israel terhadap rakyat Palestina.

“Kami juga sepakat Malaysia memimpin, bersama dengan Republik Indonesia dan Brunei Darussalam, mengeluarkan pernyataan bersama untuk mengutuk keras serangan brutal rezim Israel di Palestina,” tulis Tan Sri Muhyiddin Yassin, diposting di, media resmi sosial Facebook, Sabtu, (15/5/2021).

“Saya juga berhubungan dengan Yang Mulia Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah, Sultan dan Yang Di-Pertuan dari Brunei Darussalam untuk membahas tindakan yang akan diambil oleh Malaysia, Brunei dan Republik Indonesia mengenai perkembangan terkini di Palestina,” imbuhnya.

Yang Mulia juga menyatakan pendirian Pemerintah Brunei Darussalam tentang Palestina. Yang Mulia, dalam hal ini, menyatakan persetujuan untuk pernyataan bersama yang akan dikeluarkan untuk mengutuk keras serangan opresif rezim Israel di Palestina.

“Pernyataan bersama dari ketiga negara tersebut akan dikeluarkan dalam waktu dekat,” tutupnya.

Ditempat terpisah, Presiden menegaskan pengusiran dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa tidak boleh diabaikan.

“Indonesia mengutuk tindakan tersebut dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan atas pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Israel,” ujar Jokowi dalam unggahan di akun Twitter resminya @jokowi, Senin (10/5/2021).

“Indonesia akan terus berpihak pada rakyat Palestina,” tegas Presiden.

Sebelumnya diberitakan, ketegangan di Yerusalem meningkat pasca-terjadinya kerusuhan pada Jumat (7/5/2021) malam di kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Palestina.

Kerusuhan bermula dari pengerahan Polisi Israel untuk membubarkan warga Palestina yang tengah melaksanakan ibadah tarawih di Masjid Al Aqsa. (jrg)