PT.GURINDAM MEDIA KEPRI- Mencerdaskan & Memuliakan

‘KLB Muldoko Inkonsititusional, AHY Generasi PELURUS Bangsa’

Mencerdaskan & Memuliakan - Maret 6, 2021
‘KLB Muldoko Inkonsititusional,  AHY Generasi PELURUS Bangsa’
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
RajaBackLink.com
Editor admin

Oleh: Zakaria, SE

Kehidupan demokratis Indonesia masih dipersimpangan jalan, oleh karenanya  penting dikembangkan dalam berbagai kehidupan. Untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, Karena itu, budaya demokrasi adalah membatasi kekuasaan dan harus ada mekanisme kontrol terhadap kekuasaan.

Termasuk Partai politik sebagai tiang demokrasi harus  mampu membangun budaya demokrasi. Maka diperlukan Politisi dan parpol yang mestinya mempelopori berbudaya demokrasi dan Partai politik sebagai tiang demokrasi belum juga mampu membangun budaya demokrasi. Politisi dan parpol yang mestinya mempelopori berbudaya demokrasi justru masih ada yang menyalahgunakan kekuasaan yang diberikan rakyat untuk kepentingan diri dan kelompok.

Demokrasi tidak mungkin terwujud, jika tidak didukung oleh masyarakatnya, Pada dasarnya timbulnya budaya demokrasi disebabkan karena kesadaran rakyat itu sendiri.

Yaitu tidak senang adanya tindakan yang sewenang-wenang yang dilakukan pihak penguasa, kelompok maupun dari rakyat sendiri.

Menyinggung kelompok dan beberapa mantan pengurus Partai Demokrat yang mendapat dukungan dari eksternal Partai Demokrat yang saat ini berada dalam Pemerintahan selaku Kepala staf Kepresidenan yaitu Muldoko, terpilih sebagai Ketua Umum pada Kongres Luar Biasa pada hari jumat 5 maret 2021 di Deli serdang Sumutera Utara.

Bahwa sebagai pengurus Partai Demokrat Provinsi Kepri, Ketua Umum yang sah Partai Demokrat saat ini adalah AHY dan Ketua Majelis Tinggi adalah SBY, sementara KLB Moldoko adalah Inkonstitusional atau illegal karena tidak mengacu pada (AD/ART) Partai Demokrat hasil kongres ke V di Surabaya tahun 2020 lalu, yang disahkan dalam lembaran Negara melalui Kementerian Hukum dan HAM RI.

Berdasarkan Pasal 83 ayat (1) AD/ART disebutkan bahwa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sebagai penyelenggara Kongres atau Kongres Luar Biasa. Selanjutnya, ayat (2) mengatur, KLB dapat diadakan atas permintaan; Majelis Tinggi Partai atau sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan 1/2 dari jumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan disetujui oleh Majelis Tinggi Partai.

Baca Juga  Alois Wisnuhardana: Menyalip Ditikungan Pandemi

Dalam permintaan tersebut, harus menyebutkan agenda dan alasan-alasan yang jelas diadakannya Kongres Luar Biasa. Selanjutnya, peserta KLB adalah Majelis Tinggi Partai, Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah ( tidak ada satupun yang hadir), Dewan Pimpinan Cabang, Dewan Perwakilan Luar Negeri dan Organisasi Sayap yang telah ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.

KLB atau Kongres Luar Biasa yang pelaksanaannya di Deli Serdang Sumut adalah illegal, abal-abal atau boleh dikatakan KLB bodong yang tidak sesuai atau tidak berdasarkan konstitusi Partai Demokrat.

Sementara hadirnya beberapa DPC saja dinilainya tidak cukup untuk menggelar KLB yang sah menurut Jack, berdasarkan AD/ART Partai Demokrat.

Sebagai Kader dan Pengurus Partai Demokrat penulis berharap terwujudnya kehidupan demokratis dan perilaku mendukung tegaknya nilai-nilai Demokratis, bukan hanya dirasakan sebagai formalitas, prosedural, dan retorika belaka, tapi tentu diharapkan setiap warga negara bisa memulai dengan cara menampilkan beberapa prinsip yaitu Membiasakan diri untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum yang berlaku, membiasakan diri mengadakan perubahan secara damai tidak dengan kekerasan dan yang terakhir Membiasakan diri untuk memilih pemimpin-pemimpin melalui cara-cara demokratis dengan selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani luhur dalam musyawarah sehingga dapat mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah baik kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, bangsa dan negara bahkan secara pribadi.

Oleh karena itu Muda adalah kekuatan, Kewajiban generasi penerus bangsa harus bisa berupaya menjadi  generasi “PELURUS“  bangsa yang  merupakan ujung tombak dalam usaha menegakkan nilai-nilai demokrasi, sehingga tujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila di Negara yang kita cintai ini.

“Hal yang paling menyedihkan tentang pengkhianatan adalah bahwa hal itu tidak pernah datang dari musuhmu, tapi dari temanmu sendiri”

Penulis adalah Pengurus DPD Partai Demokrat Provinsi Kepri

Baca Juga  Catatan Kecil Dari Pulau Subi Dulu Dan Kini, Terimakasih Presiden Joko Widodo

 

 

 

 

 

 

Click Bener Subscribe youtube Gurindam.id

Tinggalkan Komentar

LIKE FANPAGE

Our Visitor

147263
Users Last 30 days : 2958
Users This Month : 578
Views This Year : 40388
Who's Online : 0
Your IP Address : 18.205.56.209
Server Time : 2024-09-08
Baca Informasi Berita Aktual Dari Sumber terpercaya