PT.GURINDAM MEDIA KEPRI- Mencerdaskan & Memuliakan

Kisah Pedagang Goreng Anambas Gigih Kuliahkan Anaknya

Mencerdaskan & Memuliakan - Januari 20, 2022
Kisah Pedagang Goreng Anambas Gigih Kuliahkan Anaknya
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
RajaBackLink.com

ANAMBAS, GURINDAM.ID- Setiap orang tua tentu akan memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Tak hanya soal nafkah, orangtua juga rela melakukan apapun untuk membiayai pendidikan sang anak hingga di jenjang yang tertinggi.

Hal ini yang juga dilakukan oleh seorang penjual gorengan di daerah Tarempa, Kabupaten Anambas. Tak pantang menyerah, Marzilah bersama suaminya Abdul Haris mampu membiayai anaknya hingga perguruan tinggi.

Berkat ketekunan dan semangat pantang menyerah mengais rizki, akhirnya gorengan terkenal dan laris dibeli pelanggan.

Ia menyebut, sudah tujuh tahun berjualan gorengan Seperti pisang goreng, tahu-tempe, bakwan dan pisang goreng.

“Alhamdulillah, berkat usaha gorengan di pinggir jalan, anak kami ada empat yang dua orang bisa kami kuliahkan juga,” sebut Marzilah.

Pasutri ini setiap harinya berjualan di depan Toko Kedai Kopi Tapa. Biasanya mulai berjualan dari siang hingga sampai malam.

Adonan gorengan Marzilah sangat terkenal, bahkan dirinya masih tetap mempertahankan citra rasa tidak berubah bahkan harga jual hanya dibandrol 1.000 rupiah per goreng. Terkecuali tahu, tiga seharga Rp10 ribu.

Ditengah kesibukan melayani pembeli dirinya masih meluangkan waktu menceritakan aktifitasnya sesekali nadanya keluh atas naiknya sebagian bahan pokok yang digunakannya.

“Kemarin harga minyak goreng ampun sudah tinggi sekali, belum lagi telor, dan sayuran,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahan baku membuat jemput-jemput. Diantaranya, pisang, tepung, gula pasir dan sedikit garam. Semua bahan dicampur dan di goreng di minyak goreng.

Dituturkannya, per hari omzetnya sekitar Rp1,6 juta. Dari penerimaan ini, dihabiskan membeli berbagai kebutuhan sebagai modal bahan pisang membuat jemput-jemput dia mengaku sehari bisa 10 Kg. Sedangkan pisang goreng sekitar 20 Kg.

Selain itu, tahu bisa 100 bungkus per hari, tempe 50 batang per hari. Rasanya sangat enak, gurih dan lembut, tak ayal dagangannya lumayan dinikmati warga.

Baca Juga  Mantan Jaksa KPK, Abdul Basyir Jadi Kajari Sawahlunto

“Saya tidak punya duka dalam berdagang ini, semua saya jalani dengan ikhlas,” sebutnya.

Saat ini kata dia, Walau lokasi berjualan sampai saat ini masih menumpang di tempat orang. Meski demikian, tidak dikenakan biaya sewa. “Hanya membayar biaya listrik saja,” sebutnya.

Kabar terbaru Pemerintah mendorong kemudahan akses permodalan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akses pembiayaan bagi pelaku usaha di sektor informal dipermudah.

Disinggung mengenai bantuan pemerintah, ia mengaku telah dua kali. Serta pernah di data diberikan gerobak namun sampai saat ini belum.

“Pernah di data, infonya bantuan gerobak jualan tapi sampai saat ini belum terealisasi,” ucap Marzilah juga lagi berusaha menabung berniat umroh dan tunaikan rukun islam yang ke lima naik haji.

(Ignnews/grd)

 

Click Bener Subscribe youtube Gurindam.id

Tinggalkan Komentar

LIKE FANPAGE

Our Visitor

134718
Users Last 30 days : 5872
Users This Month : 5670
Views This Year : 22145
Who's Online : 0
Your IP Address : 44.223.40.255
Server Time : 2024-03-29
Baca Informasi Berita Aktual Dari Sumber terpercaya